SAMPANG - Santri asal Kabupaten Sampang yang menjadi korban ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, terus bertambah.
Setelah Abdul Fattah dan M. Masdulhaq, kali ini menimpa M. Ali Rahbini. Jenazah santri berusia 18 tahun ini langsung dipulangkan ke rumah duka di Desa Birem, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, pada Selasa (7/10/2025) pagi.
Jenazah tiba di rumah duka menggunakan mobil ambulans dengan pengawalan aparat kepolisian dan petugas BPBD setempat. Setibanya di rumah, peti jenazah disambut isak tangis keluarga dan warga sekitar, sebelum dibawa masuk untuk disholatkan.
Menurut keterangan petugas BPBD Sampang, Muhammad Hosen, korban sebelumnya ditemukan tim Basarnas di bawah reruntuhan bangunan musala Ponpes Al Khoziny. Setelah dievakuasi, jenazah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi oleh Tim DVI Polda Jawa Timur.
Baca Juga : Kesaksian Achmad, Santri Selamat Ambruknya Musala Al Khoziny
“Identitas korban diketahui setelah data ante mortem dan post mortem dicocokkan oleh tim DVI. Setelah itu, jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga,” jelas Hosen.
Usai disholatkan, jenazah M. Ali Rahbini kemudian dimakamkan di tempat pemakaman umum yang berjarak tidak jauh dari rumahnya.
Selain M. Ali Rahbini, dua santri asal Sampang lainnya, yakni Abdul Fattah dan M. Masdulhaq, juga meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan musala Ponpes Al Khoziny. Keduanya telah lebih dahulu dimakamkan di rumah duka masing-masing. (Ni Luh Ayu Anggraeni)
Baca Juga : Satu Jenazah Ditemukan, Jumlah Korban Ponpes Al Khoziny Menjadi 14 Santri
Editor : M Fakhrurrozi