Turnamen sepak bola kelompok usia terbesar di Indonesia, Barati Cup Internasional 2025, akan digelar pada 15 hingga 20 April 2025. Kompetisi ini akan berlangsung di tiga kota di Jawa Timur, yaitu Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, dengan Surabaya sebagai tuan rumah utama.
Sebanyak 112 klub dari 14 provinsi di Indonesia telah mendaftar sebagai peserta. Selain itu, Barati Cup juga akan dimeriahkan oleh kehadiran klub-klub internasional dari tujuh negara, termasuk tim-tim ternama seperti Rayo Vallecano dari Spanyol dan Argentine Football Association Academy dari Argentina.
Direktur Barati Mendunia, Krisna W. Marsis, menyampaikan bahwa Barati Cup Internasional 2025 bukan sekadar turnamen biasa. Ajang ini dirancang untuk memberikan pengalaman kompetitif tingkat internasional bagi para pemain muda Indonesia di berbagai kategori usia.
“Kami ingin menggali potensi terbaik dari anak-anak ini dan kemungkinan akan diberangkatkan ke Gothia Cup di Swedia” ujar Krisna, Direktur Barati saat kunjungan ke kantor redaksi JTV pada Rabu (9/4/2025).
Baca Juga : Klub Sepak Bola dari 7 Negara Ramaikan Barati Cup Internasional 2025
Selain menjadi ajang kompetisi, Barati Cup juga membawa misi besar untuk mengirimkan pemain-pemain terbaik ke Gothia Cup di Swedia, turnamen kelompok usia terbesar di dunia.
Penampilan di ajang internasional ini diharapkan menjadi jembatan bagi pemain muda Indonesia agar dapat menarik perhatian pencari bakat dan klub-klub profesional di luar negeri.
Upacara pembukaan Barati Cup 2025 akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, dan akan menampilkan parade tim peserta dari berbagai negara.
Klub-klub luar negeri yang dipastikan hadir antara lain Avispa Fukuoka, Kashiwa Reysol, Kashima Antlers, dan Ventforet Kofu dari Jepang, FC Bengaluru, KV Sports, dan Community Football Club dari India, serta KL Rovers dan V10 Victoria Institution dari Malaysia.
Dengan skala penyelenggaraan yang melibatkan ratusan tim dan puluhan kota serta kehadiran peserta internasional, Barati Cup Internasional 2025 diharapkan menjadi titik perkembangan kompetisi kelompok usia di Indonesia, sekaligus membuka jalan bagi pesepakbola muda untuk menembus panggung sepak bola dunia. (Sintia Nur Affianti)
Editor : M Fakhrurrozi