BONDOWOSO - Komite Independen Pemenangan (KIP) Prabowo terus mensosialisasikan program Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka ke masyarakat. Kali ini, KIP Prabowo mensosialisasikan program sistem pertahanan keamanan negara dan kemandirian bangsa melalui swasembada di Kabupaten Bondowoso.
Fandi Utomo, Penasehat KIP Prabowo mengatakan, Capres Prabowo Subianto akan memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau serta ekonomi biru (blue economy).
Salah satu cara yang akan dilakukan adalah merevitalisasi dan membangun sebagian besar hutan rusak dan tidak termanfaatkan. Hutan rusak akan menjadi lahan untuk aren, ubi kayu, ubi jalar, sagu, sorghum, kelapa, dan bahan baku bioetanol lainnya dengan sistem tumpang sari.
"Merevitalisasi jutaan hektar lahan yang rusak menjadi lahan produktif bagi peningkatan
Baca Juga : Kabinet Prabowo Semakin Gemuk, Solusi atau Beban Negara?
produksi pangan untuk mendukung kemandirian dan ketahanan pangan nasional. Hal ini bertujuan untuk mendukung pencapaian kedaulatan energi nasional dan menciptakan jutaan lapangan kerja baru," kata Fandi Utomo dalam keterangan, Senin (20/11/2023).
Selain itu, lanjutnya, Prabowo juga akan merevitalisasi jutaan hektar lahan yang rusak menjadi lahan produktif bagi peningkatan produksi pangan untuk mendukung kemandirian dan ketahanan pangan nasional.
Bukan hanya itu saja. Fandi memaparkan jika Prabowo - Gibran sudah menyiapkan roadmap rerehabilitasi hutan rusak menjadi hutan alam, Hutan Tanaman Industri (HTI), dan hutan produksi dengan menerapkan skema PPPP (Public Private People Partnership).
Baca Juga : Imbas Kritik Pelantikan Prabowo-Gibran Lewat Karangan Bunga, BEM FISIP Unair Dibekukan
"Memodernisasi model bisnis pertanian, tata niaga agribisnis, dan sistem pemasaran sektor pertanian melalui inovasi teknologi. Di mana manfaat terbesar akan dirasakan oleh masyarakat," terangnya.
Soal pertanian turut jadi perhatian. Antara lain memodernisasi model bisnis pertanian, tata niaga agribisnis, dan sistem pemasaran sektor pertanian melalui inovasi teknologi.
Namun demikian, kata Fandi, tidak cukup hanya itu. Prabowo juga perlu melanjutkan dan menyempurnakan program kawasan sentra produksi pangan atau food estate secara berkelanjutan, terutama untuk komoditas padi, jagung, singkong, kedelai, dan tebu..
"Mencegah dan menindak tegas pelaku pencemaran, perusakan lingkungan, dan pembakaran hutan. Melindungi keanekaragaman hayati flora dan fauna berdasarkan kearifan lokal sebagai bagian dari aset bangsa," jelasnya.
Penting juga, katanya, melakukan akselerasi rencana dekarbonisasi untuk mencapai target net zero emission (NZE) 2060.
Dengan cara mengembangkan ekosistem yang terus mengakselerasi pemanfaatan dan pengembangan sumber daya alam yang berkaitan dengan carbon sink dan carbon offset untuk mengakselerasi target net zero emission dan memanfaatkan kesempatan dari ekonomi hijau.
Baca Juga : Prabowo Dilantik Presiden, Gerindra Jatim: Indonesia Maju, Adil dan Sejahtera
Langkah mewujudkannya melalui kelanjutan program. Yaitu mempensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (coal-fired power plant retirement) dengan berdasarkan pada asas keadilan dan keberimbangan.
Melanjutkan program biodiesel dan bio-avtur dari kelapa sawit dan mengembangkan bioetanol dari singkong dan tebu, sekaligus menuju kemandirian komoditas gula. Serta mengembangkan sumber energi hijau alternatif, terutama energi air, angin, matahari, dan panas bumi.
"Kemajuan suatu bangsa, salah satunya dipengaruhi oleh keseimbangan pengembangan yang konkret di setiap wilayah, yang dimulai dari komunitas desa. Dengan mengedepankan pembangunan dari desa dan dari bawah, kita menghargai peran esensial komunitas desa sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi," katanya.
Baca Juga : Daftar Lengkap Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran
Fandi mengatakan, penting juga Melanjutkan Program Keluarga Harapan (PKH), dana desa, subsidi pupuk, MEKAR, dan kartu bantuan pangan non-tunai bagi masyarakat desa. Prabowo akan memastikan agar hasil kekayaan Indonesia bisa digunakan kembali untuk membangun Indonesia.
Tak kalah penting, memperbaiki sistem tata kelola dan pemanfaatan dana desa secara transparan, profesional, dan akuntabel untuk sebesar besarnya bagi kemakmuran rakyat di desa.
Kemudian program yang disosialisasikan Penasehat Relawan KIP Prabowo, Fandi Utomo adalah menambah cakupan transfer dana daerah ke kelurahan dengan penambahan program Dana Kelurahan, menyelenggarakan politik pembangunan yang memprioritaskan partisipasi rakyat banyak melalui penyusunan anggaran pro rakyat, kebijakan ekonomi pro penciptaan lapangan kerja, dan kebijakan fiskal yang pro-daya beli masyarakat. (Dewi Imroatin)
Editor : M Fakhrurrozi