GRESIK - Pulau Bawean menjadi daerah terdampak paling parah gempa Magnitudo 6,5 yang terjadi di perairan Laut Jawa. Salah satu wilayah yang terdampak paling parah adalah Kecamatan Tambak.
Seluruh desa di Kecamatan Tambak yang berjumlah 16 terdampak gempa Magnitudo 6,5 yang terjadi pukul 15.52 WIB. Gempa merusakkan infrastruktur dan bangunan di Kecamatan Tambak. Bahkan, sejumlah rumah rusak dan tak bisa dihuni kembali.
Sejumlah warga yang rumahnya tak bisa dihuni terpaksa mengungsi ke tempat aman. Trauma pasca gempa juga dirasakan warga yang rumahnya tak terdampak. Mereka memilih berbuka puasa di halaman rumah dan lokasi pengungsian.
“Pasca gempa susulan 6,5, kita tak berani masuk rumah. Khawatir terjadi gempa susulan. Jadi ini terpaksa berbuka puasa di halaman rumah,” kata Amin, warga Bawean.
Baca Juga : Khawatir Gempa Susulan, Warga Pulau Bawean Pilih Berbuka Puasa di Luar Rumah
Kekhawatiran warga Kecamatan Tambak tak hanya terjadinya gempa susulan. Saat ini, warga khawatir terjadi Tsunami pasca beredar kabar air laut surut.
Sementara itu, kerusakan parah juga terjadi di Kecamatan Sangkapura. Bahkan, teras masjid Al Muhajirin yang terletak di Desa Gunung Teguh, ambruk. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam bencana alam ini. Namun, kejadian ini membuat warga sekitar panik.
Saat ini, BPBD Kabupaten Gresik masih terus melakukan pendataan dampak gempa yang berpusat pada 132 kilometer Timur Laut Tuban ini. Saat ini, warga terdampak gempa yang berada di lokasi pengungsian membutuhkan bantuan makanan, pakaian dan selimut. (M. Amin)
Baca Juga : Antisipasi Gempa Susulan, BPBD Tuban Dirikan Tenda Pasien RS
Editor : M Fakhrurrozi