TUBAN - Kecewa tak antar jenazah istri, Kastur (52) warga Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban melakukan tabur bunga atau ‘nyekar’ di depan Puskesmas kerek, Selasa (03/10/2023) pagi.
Merasa sedih, Kastur bersama kerabat dekatnya mendatangi kantor Puskesmas bermediasi. Pihak keluarga menyesalkan keputusan pihak Puskesmas yang enggan mengantar jenazah Surip, ke rumah keluarga dengan alasan di luar wilayah. Sedangkan dua mobil ambulan justru terparkir tak dimanfaatkan.
Usai melakukan tabur bunga di depan kantor Puskesmas Kerek, Kastur menemui kepala puskesmas untuk mengungkapkan rasa kekecewaannya. Kastur berharap agar pelayanan Puskesmas lebih ditingkatkan lagi, agar tidak ada warga yang lain mengalami nasib yang sama.
“Pukul 3 pagi, saya minta tolong ke saudara untuk dicarikan ambulan. Minimal saya domisili di Kerek meminta bantuan ke Puskesmas kerek. Karena berbelit-belit hingga beberapa jam itu karena panik. Di Kerek tidak dilayani, tapi justru dibantu Katanya, ambulan Kerek tidak bisa mengantar lintas kecamatan. Saya kecewa. Dan berharap pelayanan ditingkatkan agar tidak ada orang kecewa lagi,” ungkap Kastur
Sementara itu dikonfirmasi, kepala Puskesmas Kerek, dr. Rika Triana menjelaskan bahwa pihaknya akan mengevaluasi agar tidak terulang.
“Kita mengikuti regulasi, tapi tidak kaku. Kalau ada warga yang membutuhkan pertolongan, pihak Puskesmas Kerek akan membantu mengantar ke makam. Terkait masalah kemarin, kita akan melaukan evaluasi,” jelasnya.
Sementara itu, Nanang, Camat Kerek mengaku sudah menyelesaikan masalah tersebut dan kedepan pelayanan akan ditingkatkan.
“Hari ini sudah ada solusi. Pemerintah kecamatan akan memperbaiki. Ke depan, tak ada masyarakat yang tidak mendapatkan pelayanan, kependudukan, kesehatan, dan pendidikan. Kita sediakan mobil khusus jenazah setelah mendapat izin,” ujarnya
Usai mendengarkan jawaban dari pihak puskesmas dan kecamatan, Kastur bersama keluarganya langsung bubar.(Dziky Muhamad dan Khsuni Mubarok)
Editor : Y. Windarto