TRENGGALEK - Kekeringan parah yang melanda Desa Gador, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, sejak awal Agustus 2024, membuat warga sangat bergantung pada bantuan air bersih.
Meskipun hujan sudah mulai turun, banyak sumber mata air yang belum kembali mengalir, memaksa warga untuk mengandalkan bantuan air dari pemerintah dan relawan.
Antusiasme warga Desa Gador terlihat saat menerima bantuan air bersih dari Keluarga Alumni Universitas Jember (KAUJE).
Ketua KAUJE Trenggalek, Mugo Utomo, menjelaskan bahwa pihaknya telah mendistribusikan 14 tangki air bersih bagi masyarakat terdampak dan akan menambah 24 tangki lagi dalam waktu dekat.
"Kami berkomitmen membantu masyarakat hingga kekeringan ini benar-benar teratasi," ujar Mugo, Senin (4/11/2024).
Menurut data BPBD Trenggalek, setidaknya 72 desa di wilayah ini terdampak kekeringan sejak awal Agustus lalu.
Selain Desa Gador, bantuan air bersih dari KAUJE juga disalurkan ke sejumlah desa lain, seperti Sumberejo, Gembleb, Bendorejo, Wonocoyo, Parakan, dan Sukosari.
"Sempat turun hujan, tapi hanya sebentar, sumber mata airnya tetap kering," ungkap Jito, warga setempat.
Para warga berharap hujan yang turun dapat segera memulihkan kembali sumber mata air, sehingga mereka tak lagi harus bergantung pada bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.(Simon Bagus/Hammam Defa/Selvina Apriyanti)
Editor : Iwan Iwe