SURABAYA - Meskipun masa angkutan Lebaran 2025 resmi berakhir, lonjakan arus balik penumpang kapal laut masih terus terjadi. Data terbaru menunjukkan bahwa meskipun arus mudik mengalami penurunan hingga 15 persen dibandingkan tahun lalu, arus balik justru mengalami kenaikan sekitar 5 persen.
Anggota Komisi V DPR RI, Bambang Haryo Soekartono, mengungkapkan bahwa fenomena merantau menjadi salah satu faktor utama di balik tingginya arus balik. Banyak masyarakat yang kembali ke Kalimantan tidak hanya seorang diri, namun juga membawa serta keluarga mereka untuk menetap dan bekerja.
"Arus mudik kapal laut memang mengalami penurunan hingga 15% dibandingkan tahun lalu. Namun, untuk arus balik, ada kenaikan sebesar 5%," ujar Bambang usai melakukan sidak di Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Bambang menilai fenomena ini menjadi bukti bahwa kapal laut masih menjadi moda andalan masyarakat, khususnya untuk perjalanan antarpulau dalam jumlah besar. Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap seluruh pihak pelabuhan yang telah mengelola arus mudik dan balik dengan baik.
Namun demikian, ia menyoroti pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap sarana dan prasarana pelabuhan di seluruh Indonesia. Bambang mendorong agar pelabuhan lain bisa meniru standar layanan dan fasilitas yang sudah diterapkan di Pelabuhan Tanjung Perak.
"Seluruh pelabuhan di Indonesia seharusnya mengadopsi fasilitas dan sarana prasarana yang ada di Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Pelabuhan Tanjung Perak sudah memenuhi standar internasional," jelasnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di masa mendatang, terutama saat puncak arus mudik dan balik, Bambang menyarankan adanya penambahan dermaga di pelabuhan-pelabuhan strategis.
"Penambahan dermaga sangat diperlukan untuk mengatasi penumpukan penumpang, khususnya pada puncak arus mudik. Ini penting untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan perjalanan," tambahnya.
Dengan evaluasi dan perbaikan di sektor transportasi laut, diharapkan ke depan, angkutan Lebaran dapat berjalan lebih lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh masyarakat. (*)
Editor : A. Ramadhan