BANGKALAN - Memasuki hari ke-8 pasca kejadian ambruknya musala Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, dua jenazah santri asal Bangkalan akhirnya berhasil teridentifikasi. Keduanya adalah Moh. Royhan Mustofa (17), asal Desa Banyu Ajuh, Kecamatan Kamal, dan Sulaiman Hadi (15), asal Desa Kolla, Kecamatan Modung, Bangkalan.
Kedua jenazah tersebut telah dimakamkan di kampung halamannya masing-masing pada Senin malam (7/10).
Jenazah Sulaiman Hadi tiba di rumah duka di Desa Serabi Timur, Kecamatan Modung, sekitar pukul 23.55 WIB. Kedatangannya disambut isak haru keluarga dan warga dengan lantunan kalimat tauhid.
Setelah disholatkan, jenazah digotong oleh warga menuju tempat pemakaman umum di Dusun Morleke, Desa Kolla, sejauh kurang lebih satu kilometer dari rumah duka. Akses jalan yang sempit membuat kendaraan roda empat tidak dapat melintas.
Menurut Sekretaris BPBD Kabupaten Bangkalan, Catur Fajar A., malam itu pihaknya menerima dua jenazah santri korban ambruknya musala Al Khoziny. Satu jenazah diberangkatkan ke wilayah Kamal, dan satu lainnya ke Modung.
“Hingga saat ini, jumlah jenazah santri korban tragedi musala Al Khoziny yang dimakamkan di Bangkalan sebanyak lima orang. Dua dimakamkan di Kecamatan Blega, satu di Tragah, satu di Kamal, dan satu di Modung,” ungkap Catur. (Ni Luh Ayu Anggraeni)
Editor : M Fakhrurrozi