PROBOLINGGO - Menjelang Hari Raya Idul Adha, harga sapi di Pasar Hewan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, mengalami kenaikan signifikan. Kenaikan harga tercatat mencapai 10 hingga 40 persen, bergantung jenis sapi.
Harga sapi Madura yang sebelumnya berkisar Rp3 juta kini naik menjadi Rp4 juta hingga Rp5 juta. Sementara itu, sapi impor jenis limosin yang sebelumnya dijual sekitar Rp15 juta, kini menembus angka lebih dari Rp20 juta per ekor.
Menurut Saiful Islam, pedagang sapi asal Kelurahan Kebonsari, Kota Probolinggo, lonjakan harga ini sudah terjadi sejak sepekan terakhir.
"Antusiasme pembeli tetap tinggi meskipun harga terus merangkak naik. Kami melihat pembeli tetap datang, bahkan lebih banyak dari luar kota,” ujar Saiful, Selasa (6/5/2025).
Baca Juga : Juleha Temukan Cara Penyembelihan di Pasar Ponorogo Tidak Sesuai Syariat Islam
Kenaikan harga ini juga dipicu oleh strategi para pedagang yang menahan penjualan sapi untuk dijual mendekati Idul Adha, di mana permintaan cenderung meningkat.
Probolinggo sendiri dikenal sebagai salah satu sentra penghasil ternak sapi terbesar di Jawa Timur.
"Sapi-sapi ini dikirim ke berbagai wilayah seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Jakarta. Dalam dua minggu sekali, rata-rata sekitar 900 ekor sapi dikirim dari Probolinggo ke luar kota, "tambahnya.
Baca Juga : Libur Panjang Idul Adha, KAI Daop 8 Surabaya Operasikan KA Tambahan
Sementara menurut, Husain, pedagang sapi asal Wonoasih, Kota Probolinggo, meski masih ada laporan terkait penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) dan PMK, hal tersebut tidak memengaruhi minat pembeli.
"Dinas Peternakan setempat rutin memantau kondisi kesehatan hewan yang masuk ke pasar, "ucapnya.
Diprediksi, harga sapi akan terus naik hingga puncaknya pada minggu terakhir menjelang Idul Adha.(*)
Editor : A. Ramadhan