JOMBANG - Harga kedelai impor yang menjadi bahan baku utama pembuatan tahu kembali naik, membuat pengrajin tahu di Jombang kebingungan. Saat ini, harga kedelai impor melonjak dari Rp8.000 menjadi Rp9.000 per kilogram, memaksa pengrajin mengurangi ukuran potongan tahu demi menghindari kerugian.
Di sentra produksi tahu Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, pengrajin terus berupaya memenuhi permintaan pasar di Jawa Timur. Namun, lonjakan harga kedelai memberikan tantangan besar.
"Kami terpaksa mengecilkan ukuran tahu jika harga kedelai terus naik, tetapi jika itu tidak cukup, terpaksa harga jual tahu akan kami naikkan," ujar Nuryatin, salah seorang pengrajin tahu.
Setiap hari, kawasan ini memproduksi tahu mentah hingga tahu goreng yang dipasarkan di sejumlah pasar tradisional. Meski begitu, beban biaya yang meningkat membuat para pengrajin semakin sulit bertahan.
Baca Juga : Mengukir Kesuksesan, Pemuda Jombang Buat Kebun Durian Premium di Dataran Rendah
Para pengrajin tahu di Kabupaten Jombang berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga kedelai impor. Mereka mengeluhkan kenaikan harga bahan baku yang kerap terjadi tanpa adanya solusi konkret yang mendukung pelaku UMKM. (Saiful Mualimin/Najla Lailatun)
Editor : Iwan Iwe