BLITAR - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Pon, Kota Blitar, pada Selasa siang (27/8/2025). Sidak ini dilakukan untuk memantau langsung stabilitas harga dan ketersediaan stok beras Subsidi Pemerintah Harga Pangan (SPHP) di tingkat pedagang tradisional.
Dalam kunjungannya, Khofifah menemukan bahwa meski stok beras di Bulog terbilang aman, distribusi yang belum lancar diduga menjadi penyebab melambungnya harga beberapa jenis beras di pasaran.
“Dari total alokasi 173 ribu ton untuk Jawa Timur, realisasi penyaluran baru mencapai 5,75 persen per hari sebelumnya. Hal inilah yang kemudian memicu kenaikan harga,” ujar Khofifah dalam keterangannya di lokasi.
Berdasarkan hasil sidak, harga beras SPHP di Pasar Pon Kota Blitar masih stabil dan terjangkau, bahkan dijual di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Namun, Khofifah mengakui terjadi kenaikan pada harga beras kemasan dan jenis beras selep.
Baca Juga : Warga Blitar Resah, Harga Beras Premium Naik Rp 1.000 - Rp 1.500 per Kilogram
Menyikapi hal tersebut, Gubernur perempuan pertama Jatim itu meminta Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk memperlancar dan mempermudah distribusi beras SPHP, khususnya di wilayah Blitar Raya.
Penyaluran beras SPHP merupakan salah satu upaya strategis pemerintah untuk menahan laju inflasi daerah dan menjaga ketersediaan pangan pokok bagi masyarakat. (Qithfirul Aziz)
Editor : JTV Kediri