BOJONEGORO - Meningkatnya curah hujan dalam tiga hari terahir membuat debit air di sungai bengawan solo di Bojonegoro meningkat tajam. Kondisi tersebut membuat air berubah menjadi keruh hingga berakibat jutaan ikan yang ada di sungai terpanjang di pulau jawa ini mabuk.
Mengetahui fenomena alam tersebut warga di sepanjang bantaran sungai langsung ramai-ramai menangkap ikan mabuk yang menepi di pinggir sungai. Salah satunya di bawah jembatan Sosrodilogo Kecamatan Trucuk Bojonegoro.
Meski menggunakan tangan kosong maupun peralatan seadanya, seperti jarring, tombak, namun dengan mudah ikan bisa ditangkap. Berbagai jenis ikan bisa didapat warga seperti wader, keting jambal serta berbagai jenis ikan air tawar yang lain. Setiap warga bisa mendapatkan hingga lima kilo gram ikan bahkan jika beruntung warga bisa mendapatkan ikan berukuran besar.
Abidin, warga Kecamatan Trucuk Bojonegoro mengatakan, fenomena pladu ini berlangsung setiap tahun saat debit air Sungai Bengawan Solo meningkat tajam dan berwarna keruh pada awal musim penghujan.
"Tiap tahun seperti ini, ada fenomena pladu. Ikannya mabuk lalu diambl warga. Ada banyak ikan, seperti wader, keting dan lainnya," katanya.
Keramaian warga yang menangkap ikan mabuk juga terlihat di bawah jembatan Kaliketek dan jembatan Glendeng. Namun, fenomena ini tak berlangsung lama. Biasanya hanya berlangsung sehari, sebelum air sungai bengawan solo kembali normal. (Samsul Alim)
Editor : M Fakhrurrozi