PACITAN - Pihak keluarga berharap proses evakuasi terhadap jasad Pratu Miftahul Arifin bisa segera dilakukan. Prajurit terbaik TNI Angkatan Darat tersebut gugur pasca kontak senjata dengan Kelompok Separatis Teroris di Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua pegunungan (15/4/23).
Sementara berdasarkan pantauan reporter portaljtv.com dikediaman almarhum saat ini masih ramai pelayat yang turut mengucapkan bela sungkawa atas gugurnya Pratu Miftahul Arifin.
Ibu kandung almarhum Parmini mengatakan hati keluarga sangat terpukul dengan gugurnya Pratu Miftahul Arifin yang merupakan putra pertama dari dua bersaudara ini. Mengingat keinginan almarhum bercita-cita menjadi prajurit TNI sudah dari kecil. Namun sayang, genap 8 tahun ikut melaksanakan tugas negara menjadi prajurit TNI, Pratu Miftahul Arifin harus gugur diserang Kelompok Separatis Terorisme di Papua.
"Yang jelas hati keluarga sangat terpukul dengan gugurnya anak saya, kemarin sempat tidak percaya saat mendapatkan kabar tersebut, " ujar Parmini.
Baca Juga : Pesan Pratu Miftahul Arifin Untuk Keluarga dan Sang Anak Sebelum Gugur
Sementara itu saat dikonfirmasi komandan Kodim 0801 Pacitan Letkok Inf. Roliyanto menjelaskan, saat ini proses evakuasi jasad Pratu Miftahul Arifin masih terus diupayakan. Mengingat sampai saat ini masih terjadi kontak senjata antara prajurit TNI dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) di Papua.
"Jadi berdasarkan informasi yang kami terima sampai dengan pagi ini, proses evakuasi masih terus diupayakan karena masih terjadi kontak senjata, kami sampaikan kepada pihak keluarga agar sabar dan mohon do'anya supaya proses evakuasi berjalan lancar, " katanya.
Rencananya almarhum akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan kampung halaman Pacitan Jawa Timur.
Baca Juga : Evakuasi Jasad Pratu Miftahul Arifin, Masih Terjadi Kontak Senjata
Reporter : Edwin Adji
Editor: Vita Ningrum