BANGKALAN - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur akhirnya berhasil mengidentifikasi lima kantong jenazah terakhir korban ambruknya Musala Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Dua di antaranya merupakan santri asal Kabupaten Bangkalan, yakni Sholihan (17) asal Desa Alas Rajeh, Kecamatan Blega, dan Raihan Rafa Aldiyansyah (14) asal Desa Banyoning Laok, Kecamatan Geger, yang diketahui merupakan keponakan Bupati Bangkalan Lukman Hakim.
Jenazah Raihan Rafa Aldiyansyah diserahkan kepada pihak keluarga pada Rabu malam (15 Oktober 2025) sekitar pukul 21.30 WIB. Bupati Bangkalan Lukman Hakim tampak hadir langsung menyambut kedatangan jenazah keponakannya di rumah duka. Setelah prosesi penyerahan, jenazah Raihan dibawa ke masjid desa setempat untuk disholatkan, kemudian dimakamkan di pemakaman umum desa malam itu juga. Seusai pemakaman, keluarga besar korban bersama warga sekitar menggelar tahlil dan doa bersama di rumah duka.
Sementara itu, jenazah Sholihan, santri asal Desa Alas Rajeh, Blega, juga tiba di kampung halamannya sekitar pukul 22.00 WIB malam yang sama. Jenazah disholatkan di masjid desa sebelum akhirnya dimakamkan di pemakaman umum setempat.
Bupati Bangkalan Lukman Hakim menyampaikan rasa duka mendalam atas musibah yang menimpa para santri asal daerahnya.
Baca Juga : Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Dari Reruntuhan Menuju Kepastian
“Kami turut berduka yang sedalam-dalamnya atas wafatnya para santri ini. Semoga seluruh korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ujarnya.
Hingga 15 Oktober 2025, Tim DVI Polda Jatim mencatat 17 santri asal Bangkalan menjadi korban meninggal dunia akibat ambruknya Musholla Al Khoziny Buduran, Sidoarjo. Berikut daftar lengkap 17 santri asal Bangkalan yang telah teridentifikasi:
Asal Kecamatan Blega
Baca Juga : Seluruh Korban Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi, Operasi DVI Polda Jatim Resmi Ditutup
1. Nuruddin (13 tahun) meninggal 6 Oktober 2025
2. Moh. Ubaidillah (17 tahun) meninggal 7 Oktober 2025
3. M. Maulidy Hasany Kamil (16 tahun) meninggal 7 Oktober 2025
Baca Juga : Dua Korban Ambruknya Musala Al-Khoziny Berhasil Diidentifikasi, Total 55 Jenazah Sudah Terverifikasi
4. M. Azam Alby Alfa Himam (17 tahun) meninggal 7 Oktober 2025
5. Achmad Suwaifi (15 tahun) meninggal 8 Oktober 2025
6. Moh. Alvin Mutawakkilalallah (17 tahun) meninggal 10 Oktober 2025
Baca Juga : Tim DVI Polda Jatim Identifikasi Satu Korban Baru Musala Ambruk di Ponpes Al Khoziny
7. Sholihan (17 tahun) meninggal 15 Oktober 2025
Asal Kecamatan Kamal
8. Moh. Royhan Mustofa (17 tahun) meninggal 6 Oktober 2025
Baca Juga : Isak Tangis Sambut Jenazah Santri Asal Bangkalan Korban Ponpes Al Khoziny
9. Mohammad Anas Fahmi (15 tahun) meninggal 7 Oktober 2025
Asal Kecamatan Modung
10. Sulaiman Hadi (15 tahun) meninggal 6 Oktober 2025
11. Imam Junaidi (16 tahun) meninggal 8 Oktober 2025
12. Abdullah As Syadid (16 tahun) meninggal 9 Oktober 2025
Asal Kecamatan Tanjung Bumi
13. Ach. Fathoni Abil Falaf (17 tahun) meninggal 7 Oktober 2025
Asal Kecamatan Labang
14. Mochamad Haikal Ridwan (14 tahun) meninggal 8 Oktober 2025
15. Ach. Haikal Fadil Al Fatih (12 tahun) meninggal 12 Oktober 2025
Asal Kecamatan Galis
16. Syamsul Arifin (18 tahun) meninggal 12 Oktober 2025
Asal Kecamatan Geger
17. Raihan Rafa Aldiyansyah (14 tahun) meninggal 15 Oktober 2025
Dengan teridentifikasinya dua jenazah terakhir atas nama Sholihan dan Raihan Rafa Aldiyansyah, seluruh korban asal Bangkalan kini telah berhasil dikenali dan diserahkan kepada keluarga masing-masing.
Peristiwa ambruknya musala Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, menjadi duka mendalam bagi masyarakat Jawa Timur, khususnya Bangkalan, yang kehilangan banyak putra terbaiknya yang tengah menimba ilmu di pondok pesantren tersebut. (Moch Sahid/Fadillah Putri)
Editor : M Fakhrurrozi