SURABAYA - Dua jenazah santri Pondok Pesantren Al Khoziny yang sebelumnya belum teridentifikasi akhirnya berhasil dikenali oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur. Proses identifikasi dilakukan di RS Bhayangkara Surabaya dan jenazah telah diserahkan kepada keluarga masing-masing pada Minggu (5/10/2025) malam.
Kedua korban yang teridentifikasi adalah Nuruddin (13), asal Karang Gayam, Blega, Bangkalan, dan Ahmad Rijalul Haq (16), asal Jalan Dapuan Baru I/57, Surabaya. Identifikasi dilakukan melalui pemeriksaan gigi, medis, properti pribadi, dan sidik jari. Keduanya tercatat dalam data postmortem dan antemortem yang telah dikumpulkan sejak awal proses evakuasi.
Setelah identitas dipastikan, jenazah dimandikan, dikafani, dan dishalatkan bersama keluarga, petugas, serta relawan. Suasana haru menyelimuti proses penyerahan, di mana keluarga diminta melihat jenazah secara langsung untuk memastikan identitas sebelum dibawa pulang ke daerah asal masing-masing. Kedua korban dimakamkan di Bangkalan.
Hingga saat ini, RS Bhayangkara telah menerima 45 kantong jenazah dari lokasi kejadian, termasuk empat potongan tubuh yang dikirim ke Jakarta untuk uji DNA. Dari jumlah tersebut, sepuluh jenazah telah berhasil diidentifikasi dan sudah diserahkan kepada keluarga.
Baca Juga : RS Bhayangkara Kediri Bakal Gelar Fun Run 2024, Ada Hiburan Konser Musik yang Siap Meramaikan!
Tragedi ini merupakan dampak dari ambruknya bangunan musala di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Tim DVI terus bekerja keras untuk mengidentifikasi korban lainnya dan memberikan kepastian kepada keluarga yang masih menunggu kabar. (*)
Editor : A. Ramadhan