SURABAYA - Jelang Konfercab, DPC PDI Perjuangan Surabaya, memanas. Suasana ini dipicu keterlambatan Armuji menerima undangan tasyakuran kemenangan Eri Cahyadi-Armuji di Kantor DPC PDIP Surabaya Jalan Setail, pada pada 27 Desember 2024 lalu.
Armuji baru menerima undangan beberapa jam sebelum acara. Padahal, Eri Cahyadi sudah mendapatkan undangan satu minggu sebelum kegiatan.
Armuji yang juga Wakil Walikota Surabaya terpilih merasa ada kesengajaan untuk tidak diundang. Padahal, Armuji merupakan salah satu kader senior PDI Perjuangan.
Kekesalan atas perlakuan diskriminasi oleh Pengurus Cabang PDIP Surabaya disampaikan langsung oleh Armuji saat menghadiri tasyakuran kemenangan yang digelar PAC.
Baca Juga : KH Said Agil Siradj Doakan Eri Jadi Gubernur Jatim
Dihadapan ratusan pengurus dan kader PDI Perjuangan, Armuji menyentil seseorang di DPC bila dirinya masih anggota PDI Perjuangan.
"Saya masih memegang KTA PDIP, lah kok ada diskriminasi, yok opo Iki carane," ujar kader senior PDIP ini.
Armuji menduga ada faktor kesengajaan dirinya tidak diundang dalam tasyakuran kemenangan itu. Armuji menyindir AH, pengurus DPC yang juga panitia tasyakuran kemenangan agar bertindak tenang, tidak galau, segala sesuatu harus berpikiran jernih dan hati yang bersih.
Baca Juga : PDI Perjuangan Dapat Wejangan Dari Mantan Ketum PBNU, Ini Wejangannya !!!
"Tenang ya dik AH, jangan bengong, jangan galau. Ini kritik untuk awakmu. Arek enom kudu semangat, pikiran yang jernih hati yang bersih. tapi Iki kok bedo, tendensius dan arogan sekali," ungkap Armuji.
Spekulasi beredar bahwa tindakan AH ini terkait dengan keinginan menjadi pengurus pada periode selanjutnya. Sedangkan Armuji sendiri disebut-sebut sebagai kandidat kuat yang akan berhadapan dengan calon Ketua Cabang yang didukung AH dan upaya ini dianggap sebagai upaya mendiskreditkan Armuji. (*)
Editor : M Fakhrurrozi