KOTA BATU - Debat publik pertama calon wali kota dan wakil wali kota Batu 2024 pada sesi kedua dengan pendalaman visi dan misi semakin seru di Golden Tulip Holland Resort, Kota Batu, Senin (21/10/2024) malam.
Terlebih saat pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Nurochman-Heli Suyanto mendapatkan pertanyaan terkait mengurai masalah kemacetan di Kota Batu.
Pertanyaan itu didapatkan saat calon wakil wali kota Batu Heli Suyanto mengambil kode pertanyaan di dalam fish ball. Kemudian moderator membuka kode dari fish ball yang pilih.
Ternyata kode tersebut terdapat pertanyaan terkait masalah kemacetan yang terjadi saat akhir pekan dan libur panjang. Lalun ditanyakan apa langkah kongkret moda tranpsortasi alternatif terutama selama periode puncak?
Baca Juga : Paslon Nurochman-Heli Sudah Siapkan Opsi Urai Kemacetan di Kota Batu
“Fakta yang ada, kemacetan luar biasa terjadi saat akhir pekan dan libur panjang. Opsinya diberi fasilitas moda transportasi ramah lingkungan mobil listrik,” ujar calon wali kota Batu Nurochman.
Kemudian untuk memecah kemacetan di Kota Batu, paslon ini berupaya menghadirkan kantong parkir. Lalu memantau titik-titik kemacetan melalukan CCTV.
“Dengan memantau secara langsung, berkalaborasi petugas untuk mengurai kemacetan dengan memanfaatkn jalur alternatif,” imbuh Nurochman.
Kemudian memberikan petunjuk jalur alternatif agar tidak terjadi kemacetan. Lalu memberikan kebijakan agar bus ke area wisata menggunakan kendaraan suttle yang telah disiapkan dengan memanfaatkan angkutan.
“Sepinya terminal dimanfaatkan sepenuhnya teman-teman angkutan umum. Lalu bekerja sama dengan teman pelaku wisata paguyuban jeep angkutan lebih dimaksimalkan lagi,” ujar Heli Suyanto.
Jawaban paslon nomor urut 1 mendapatkan pujian dari paslon urur 2 Firhando Gumelar-Rudi. Sayangnya yang menjadi kritikan, pentingnya memenuni sarana infrastruktur.
Menanggapi hal tersebut, Nurochman-Heli berkomitmen memanfaatkan jalur alternatif dengan memberikan arah rambu agar dimanfaatkan pengendara.
“Memang sudah ada tapi belum disosialisaai, yaoi ßadi jarang dipakai, karena itu jika terpilih akan dimaksimalkan,” terang Nurochman.
Sementara itu, paslon nomor urut 3 Kris Dayanti-Dewa menyoroti pemanfaatan mobil listrik akan menambah kemacetan.
“Kemudian apakah Kota Malang dan Kabupaten Malang hanya terkena imbas kemacetan saja,” ujar KD.
Menanggapi komentar KD-Dewa, paslon koalisi dua sumber, yakni berasal dari Desa Sumber Brantas di Kecamatan Bumiaji dan Sumberejo, Kecamatan Batu,itu tak pantamg menyerah.
Berbekal pengalamannya menjadi legislatif selama dua periode, Nurochman-Heli juga akan memanfaatkan kawasan jalan akternatif baru seperti, jalan tembus Sisir-Temas. Bahkan hadirnya jalan ini mampu menggerakkan roda perekonomian.
“Lalu langkah kami mengurai kemacetan dengan terintegrasi Malang Raya. Jadi, rezeki gak di Batu saja, tapi Karangploso, Pujon nantinya bisa terimbas perekonomiannya juga,” terang Heli. (*)
Editor : M Fakhrurrozi