SURABAYA - Debat Publik Kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Mojokerto 2024 dihelat di Studio JTV Surabaya, Sabtu (2/11/2024) siang.
Debat publik kedua ini dihadiri oleh Ketua KPU Kab. Mojokerto beserta jajarannya, jajaran bawaslu Kab. Mojokerto, pasangan calon, pendukung paslon, dan teman-teman disabilitas yang difasilitasi langsung oleh KPU Kab. Mojokerto untuk menyaksikan debat.
Debat yang bertemakan "Permasalahan, Tantangan, dan Strategi dalam Memajukan Daerah Kabupaten Mojokerto" ini menjadi ajang bagi masyarakat untuk mengenal lebih dekat visi dan misi para pasangan calon.
Paslon nomor 1, Ikfina Fahmawati dan Sa’dulloh Syarofi (Idola) dan paslon nomor 2, Muhammad Albarra dan Muhammad Rizal Octavian (Mubarok) menghadiri debat publik kedua ini dengan penuh antusias untuk menyuarakan visi, misi, dan gagasannya masing-masing.
Baca Juga : Jelang Debat Ketiga, Gumelar-Rudi Siapkan Jurus Selesaikan Masalah di Kota Batu
Dipandu oleh moderator melalui pertanyaan-pertanyaan tim panelis dari akademisi dan profesional, paslon melakukan sesi penajaman visi misi maisng-masing.
Paslon nomor 1, mengusung visi "Mewujudkan Kabupaten Mojokerto menjadi Kabupaten Idola (Inovatif, Dedikatif, Optimal, Lestari, dan Amanah)".
Sementara, paslon nomor urut 2, mengusung visi "Mubarok (Bertabur Keberkahan)" dengan fokus pada pembangunan yang lebih maju, adil, dan makmur.
Baca Juga : Jelang Debat Pamungkas, Paslon KriDa Siap Paparkan Visi Misi Kota Batu Mendunia
Salah satu isu penting yang dibahas dalam debat adalah komitmen dan langkah konkret yang paslon lakukan untuk memastikan bahwa sistem birokrasi pemerintahan di Kab. Mojokerto dapat tercipta efisien, transparan, dan responsif.
"Agar mayarakat bisa mengontrol kinerja kita, kita pastikan semua UPD harus punya platform digital," ujar calon bupati nomor urut 2 yang akrab disapa Gus Barra.
"Karena paling efisien sekarang ini adalah platform digital bisa mengontrol kinerja yang sedang dilakukan, yang sudah dilakukan, ada aduan masyarakar. Kita akan mewajibkan UPD, kecamatan untuk menggunakan platform digital,” imbuhnya.
Baca Juga : Paslon Nurochman-Heli Siap Hadapi Debat Terakhir Pilkada Kota Batu
Paslon nomor 2 mengusulkan digitalisasi layanan publik sebagai solusi utama. Sementara, paslon nomor 1 menekankan pentingnya penyesuaian sistem yang sudah ada dan pemanfaatan indikator yang jelas untuk mengukur transparansi dan akuntabilitas.
"Sistem pemerintahan berbasis elektronik dalam transparansi yang sudah dilakukan di desa butuh penyesuaian untuk pelaksanaannya, Indikator transparansi dan akuntabilitas ini sudah memiliki indikator,” tanggapan Ikfina Fahmawati, calon bupati nomor urut 1.
Kedua pasangan calon sama-sama menekankan pentingnya menciptakan pemerintahan yang efisien, transparan, dan akuntabel.
Baca Juga : Aliansi Melati Putih Se-Jatim Solid Menangkan Khofifah-Emil
Pertanyaan mengenai sinkronisasi program antardaerah juga menjadi sorotan. Kedua pasangan calon sepakat bahwa sinkronisasi program sangat penting untuk memastikan pembangunan yang merata dan berkelanjutan.
"Harus melihat setiap potensi daerah, berawal dari visi misi arah pembangunan, harus ada sinkronisasi visi misi daerah, jawa timur, pusat, Sehingga pembangunan ini akan lebih tersinkronisasi." kata calon bupati nomor 1, Ikfina.
"Kerja sama antardaerah akan diperkuat dalam kerja sama yang disepakati, menembus pasar-pasar dari daerah-daerah yang ada di sekitar,” lanjutnya.
Baca Juga : Ribuan Pekerja Pabrik Furniture Sidoarjo Mantap Coblos Khofifah-Emil
Mendengar jawaban calon bupati nomor 1, calon bupati nomor 2 menanggapi dengan memperjelas aspek-aspek sinkronisasi.
“Sinkronisasi ada komunikasi, konsultasi, dan koordinasi pembangunan antar daerah. Harus melakukan ketiga hal tersebut gar kemudian arah pembangunan daerah ini sejalan dengan arah pembangunan pusat dan provinsi,” tanggapan calon bupati nomor 2, Gus Barra.
Editor : Khasan Rochmad