TULUNGAGUNG - Seorang petani di Tulungagung, Jawa Timur, berhasil mengembangkan jambu kristal jumbo hingga kewalahan memenuhi permintaan pasar. Setelah sukses dengan agrowisata Belimbing, Mulyono berinovasi menghadirkan produk baru yang kini menjadi buruan di berbagai daerah.
Perjalanan Mulyono dimulai dari usahanya mengembangkan Agrowisata Belimbing di Desa Moyoketen, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung. Namun, sejak tahun 2022, ia mulai serius membudidayakan jambu kristal jumbo di lahan pertanian Desa Gondosuli, Kecamatan Gondang.
Hingga kini, sudah ada 300 pohon jambu kristal jumbo yang ditanam. Namun, baru 100 pohon yang produktif. Hasilnya cukup melimpah. Satu pohon dapat menghasilkan 40 hingga 50 Kilogram buah, dengan rata-rata berat setengah Kilogram per biji.
Panen rutin dilakukan setiap hari Kamis untuk memenuhi permintaan supermarket. Dalam sekali panen, dari 60 batang saja dapat dihasilkan sekitar 2,5 Kuintal buah jambu kristal. Jumlah itu masih belum cukup untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Baca Juga : Kebakaran Hanguskan Gudang Gula Merah di Tulungagung, Kerugian Capai Rp70 Juta
Pemasaran jambu hasil kebun Mulyono sudah menjangkau wilayah Kediri, Nganjuk, Surabaya, Jakarta, hingga Bali melalui jaringan reseller. Produk yang diberi merek ABM atau Agrowisata Belimbing Mulyono ini dijual dengan harga rumah produksi Rp 15 ribu per kilogram. Sementara di pasar modern, harganya mencapai Rp 25 ribu per Kilogram.
Mulyono, petani jambu, mengaku lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Ia berharap dukungan pemerintah dapat memperkuat promosi produk lokal agar semakin dicintai masyarakat. Dengan semangat berinovasi dan diversifikasi produk, Mulyono yakin jambu kristal jumbonya akan terus bersaing di pasar nasional. (Agus Bondan & Beny Setiawan)
Editor : JTV Kediri