MAGETAN - Musim yang tak menentu kembali meresahkan petani di Magetan. Meski seharusnya sudah memasuki kemarau, hujan masih sering turun. Kondisi ini membuat lahan pertanian terancam dan berisiko menurunkan hasil panen.

Hujan yang mengguyur saat kemarau membuat tanah menjadi padat. Situasi ini menghambat pertumbuhan tanaman, terutama sayuran yang membutuhkan struktur tanah gembur.

Selain cuaca, serangan hama juga memperburuk keadaan. Dari gurem hingga tikus menjadi ancaman serius. Tikus bahkan sering memakan bakal buah yang baru tumbuh, sehingga menyebabkan gagal panen.

“Berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari memasang jebakan hingga menabur racun, namun hasilnya belum juga efektif. Serangan tikus tetap saja merajalela, sehingga kami hanya bisa pasrah menghadapi kondisi tersebut,” kata Suprapto, petani sayuran dan ubi di Magetan.

Baca Juga :   BMKG Prediksi Hujan Melanda Sebagian Besar Jawa Timur pada Siang hingga Malam Hari

Upaya penyemprotan hama, pemasangan jebakan, hingga pemberian racun dinilai tak membuahkan hasil karena populasi tikus yang terlalu banyak.

Cuaca yang tidak menentu ditambah serangan hama yang sulit dikendalikan menjadi tantangan berat bagi petani di Magetan, sehingga mereka harus lebih waspada terhadap risiko gagal panen dan berharap pemerintah segera memberikan solusi agar permasalahan ini dapat teratasi, sehingga petani tetap mampu bertahan dan hasil panen tidak terganggu. (Ramdhan Rio/ Nevenia)