SIDOARJO - "Investing in clean air is investing in future generations. Children’s health and education outcomes are directly linked to the environment they grow up in".
Kutipan pidato mantan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama tentang perubahan iklim dan kebijakan lingkungan pada 2015 silam masih relevan dengan kondisi sekarang.
Berangkat dari paradigma tersebut, Inspirasi Schools mengembangkan inovasi dengan membangun zona udara bersih di semua ruang kelas di gedung sekolah mereka yang terletak di The Jivana Homes, Tebel, Sidoarjo.
Dengan menggandeng NAFAS Indonesia, mereka memastikan bahwa ruang tempat kegiatan belajar mengajar memiliki kualitas udara yang sehat. Tanpa polusi dan zat-zat yang membahayakan pernafasan. Caranya dengan memasang sejumlah alat untuk menyaring udara dari zat-zat berbahaya yang terus dimonitor kualitasnya secara real time melalui sistem digital.
“Udara bersih tidak hanya membuat proses belajar para siswa berlangsung lebih baik karena meningkatkan tingkat konsentrasi jadi lebih optimal, tapi juga mendukung proses tumbuh kembang mereka. Anak-anak menghabiskan lebih banyak waktunya di sekolah. Udara bersih akan mengoptimalkan pendidikan dan kesehatan mereka,” kata Founder Inspirasi Schools dan SIS (Singapore Intercultural School) Group, Jaspal Sidhu kepada wartawan, Rabu (4/12/2024).
Jaspal Sidhu mengatakan, pihaknya ingin memberikan pendidikan yang berkualitas semaksimal mungkin. Tak cuma kurikulum pendidikan dan tenaga pengajar yang unggul, tapi juga lingkungan yang bersih dan sehat.
"Visi kami tidak hanya memberikan pendidikan yang berkualitas kepada anak-anak, tapi juga menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat," katanya.
Kolaborasi Inspirasi Schools dan NAFAS Indonesia ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB atau UNSDGs nomor 3 tentang kesehatan dan nomor 4, yakni menjadikan pendidikan yang terjangkau dan mudah diakses.
"Jika Anda punya sekolah yang fokus kepada kesehatan, maka anda akan menghasilkan murid-murid yang sangat berkualitas,” kata pegiat pendidikan berkewarganegaraan Singapura.
Sementara itu, Kepala Sekolah Inspirasi Schools Bibie Nariswari mengatakan bahwa penerapan zona udara bersih di sekolahnya masih dalam tahap awal. Pihaknya terus memantau dan mengukur secara akurat kesehatan siswa yang akan berdampak positif terhadap hasil akademik siswa.
"Zona udara bersih akan memberi dampak jangka panjang bagi siswa. Pertumbuhan fisik dan kognitif mereka akan optimal. Daya tahan tubuh terhadap penyakit juga meningkat. Secara keseluruhan, ini akan menciptakan komunitas sekolah yang lebih sehat, lebih bahagia, dan lebih produktif,” katanya.
Inovasi Inspirasi Schools mendapat dukungan dari ahli kesehatan. Salah satunya dr. Arwinda Tanti Mendriyani.
“Anak-anak sangat rentan terhadap polusi udara karena sistem pernapasan mereka ini masih dalam tahap perkembangan. Udara yang tercemar dapat mengganggu fungsi paru-paru anak dan meningkatkan risiko gangguan saluran pernapasan,” katanya.
Apalagi, kata dr. Arwinda, penelitian menunjukkan bahwa polusi udara dapat mempengaruhi kesehatan mental. Paparan polusi dalam jangka panjang dikaitkan dengan risiko gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.
“Polutan udara dapat mempengaruhi fungsi otak atau perkembangan sel-sel otak,” katanya.
Selaras dengan pendapat dari orang tua siswa Inspirasi Schools yang turut mendukung terobosan tersebut. Salah satunya adalah Padma Pujasari, wali murid Nursery 2/ Kelompok Bermain (KB). Udara yang bersih bisa menggugah antusias anak selama kegiatan belajar.
"Zona udara bersih sangat berdampak positif bagi kesehatan anak saya. Semakin udara bersih, anak lebih aktif dan risiko terkena penyakit jadi minim," ucapnya.
Kami berharap langkah ini dapat memberikan dampak positif bagi siswa kami dan menjadi inspirasi bagi komunitas pendidikan untuk terus berinovasi demi masa depan yang lebih baik," tutup, Bibie Nariswari, Kepala Sekolah Inspirasi Schools di Sidoarjo. (*)
Editor : M Fakhrurrozi