NGANJUK - Arus lalu lintas di jalur nasional Surabaya–Madiun, tepatnya di wilayah Nganjuk kota, mengalami kemacetan total, Senin (21/4) pagi. Kemacetan disebabkan aksi unjuk rasa sopir truk galian tanah uruk yang menggunakan sekitar 110 dump truk dan memenuhi jalan nasional sejak sekitar pukul 08.00 WIB.
Aksi para sopir yang tergabung dalam Paguyuban Dump Truck se-Kabupaten Nganjuk menyebabkan antrean panjang kendaraan, terutama dari arah Bundaran Alun-Alun Nganjuk hingga depan Gedung DPRD Nganjuk. Total kemacetan mencapai sekitar 5 kilometer.
Puluhan mobil pribadi terjebak macet karena ruas jalan dipenuhi truk. Beberapa pengemudi terpaksa mengambil jalur kanan untuk mencari celah jalan yang kosong.
Seorang pengendara asal Madiun, Hardi, yang sedang dalam perjalanan dari Surabaya, mengeluhkan kondisi tersebut.
Baca Juga : Toyota Avanza Menabrak Pembatas Jalan di Tol Nganjuk, Dua Orang Tewas
"Harusnya demo tidak menggunakan truk sebanyak ini, kan mengganggu pengguna jalan lain kalau membuat macet jalan. Apalagi pakai jalan nasional, kan kasihan pengguna jalan lain," keluhnya.
Kemacetan mulai terurai setelah petugas dari Satlantas Polres Nganjuk turun ke lokasi dan melakukan pengaturan lalu lintas.
Aksi ini dilakukan para sopir truk galian tanah uruk yang menuntut DPRD Nganjuk segera membuat aturan untuk menertibkan truk dari luar kota yang dianggap sering kelebihan muatan dan ukuran (overload dan overdimensi).(*)
Editor : A. Ramadhan