LUMAJANG - Bupati Lumajang Indah Amperawati menegaskan rencana relokasi warga Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, setelah kawasan tersebut kembali terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru. Permintaan itu disampaikan langsung oleh Bupati saat meninjau lokasi yang terdampak parah pada Minggu (7/12/2025) pagi.
Relokasi ini sebelumnya pernah ditawarkan pascaerupsi Semeru tahun 2021, namun mayoritas warga menolak. Penolakan utama dilatarbelakangi oleh keengganan warga meninggalkan lahan pertanian dan mata pencaharian yang berada di sekitar lokasi lama.
Kini, setelah banjir lahar kembali menimbun permukiman, Bupati menegaskan sikap pemerintah akan lebih tegas.
“Saya tawarkan, bagi yang tidak mau terpaksa kami minta tanda tangan berita acara pernyataan bahwa mereka tidak mau. Karena ini tanggung jawab pemerintah dan apabila mereka tidak mau, ya risiko ditanggung sendiri. Kami sudah berupaya membawa mereka ke relokasi,” ujar Indah Amperawati.
Relokasi direncanakan di hunian tetap (huntap) Sumbermujur atau akan dikoordinasikan kembali dengan kepala desa setempat. Pemerintah Kabupaten Lumajang menilai langkah pemindahan sebagai solusi jangka panjang untuk keselamatan warga, setelah sebelumnya masyarakat memilih bertahan meski sering terisolir saat banjir.
Dusun Sumberlangsep dihuni sekitar 137 kepala keluarga. Lokasi dusun berada di jalur Sungai Regoyo, yang merupakan lintasan utama lahar Semeru. Akses utama warga hanya mengandalkan jembatan Limpas yang membentang di tengah aliran lahar. Namun, jembatan tersebut kerap tertutup material banjir sehingga wilayah ini sering terisolasi.
Melihat ancaman bencana yang berulang, Pemkab Lumajang menegaskan, relokasi menjadi pilihan paling aman untuk melindungi warga. (*)
Editor : A. Ramadhan




















