PACITAN - Kondisi perairan di sekitar Pelabuhan Tamperan, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, tengah dilanda cuaca buruk.
Kapal-kapal nelayan terparkir di pinggiran dermaga karena tingginya gelombang laut yang mencapai 2 hingga 4 meter. Hal ini membuat para nelayan memilih untuk berhenti melaut sementara waktu guna menghindari bahaya.
Sejumlah nelayan yang ditemui di pelabuhan mengungkapkan kondisi yang mereka hadapi. Agus Wiyono, seorang nelayan setempat, mengatakan, kondisi ini sudah dialami nelayan sejak beberapa hari terakhir.
“Kami sudah beberapa hari ini berhenti melaut karena ombaknya sangat tinggi, bisa membahayakan keselamatan. Biasanya kami melaut mencari ikan, tapi sekarang lebih baik menunggu sampai kondisi membaik," ujarnya (2/1/2025).
Baca Juga : Tanah Gerak Hancurkan 8 Rumah Warga di Pacitan, Kerusakan Parah di Lantai dan Dinding
Sementara itu, Radite Suryo Anggono, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan, gelombang tinggi ini dipicu oleh peningkatan kecepatan angin akibat adanya bibit siklon tropis 94S di Samudra Hindia Selatan Jawa.
“Pola gerakan angin yang cenderung searah dengan kecepatan tinggi meningkatkan potensi gelombang tinggi di perairan tersebut. Ini juga berdampak pada daerah lainnya di Jawa Timur,” jelas Radite.
Berdasarkan rilis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi gelombang tinggi tidak hanya berdampak di perairan Pacitan, tetapi juga di wilayah lain di Jawa Timur, seperti Trenggalek, Tulungagung, Blitar, dan Kabupaten Malang. Gelombang tinggi diperkirakan akan berlangsung hingga 6 Januari 2025 mendatang.
“Kami meminta masyarakat, terutama yang beraktivitas di laut, untuk lebih berhati-hati dan mengikuti informasi terbaru dari BMKG terkait kondisi cuaca dan potensi gelombang tinggi,” pungkasnya. (*)
Editor : M Fakhrurrozi