SUMENEP - Balad Grup terus berupaya menjadikan Indonesia sebagai kiblat perikanan dunia. Terbaru, Khalilur R. Abdullah Sahlawiy, pemilik Balad Grup, melakukan pertemuan dengan seorang pengusaha Singapura di Cafe Ginger Lily, Hilton Singapore Orchard, Sabtu (12/7/2025).
Dalam pertemuan itu, Khalilur R. Abdullah Sahlawiy mengutarakan ingin mengembangkan bisnis perikanan Indonesia secara besar-besaran, memadukan budidaya dengan penangkapan ikan secara berkelanjutan.
Ambisi ini disambut positif pengusaha Singapura yang telah lama berkecimpung di industri ini di Indonesia. Tak hanya itu, pengusaha Singapura yang memiliki darah Melayu, Vietnam, China, dan India mengutarakan bila Indonesia memiliki potensi perikanan yang luar biasa.
“Pertemuan di Cafe Ginger Lily, Hilton Singapore Orchard, sungguh membuka mata saya. Beliau bercerita betapa besar potensi perikanan Indonesia, menghidupi jutaan rumah dan restoran di seluruh dunia, dari Amerika dan Eropa hingga Asia. Mendengarnya, saya semakin bangga menjadi Indonesia,” ujar Khalilur R. Abdullah Sahlawiy.
Baca Juga : Ekspansi ke Asia, Gus Lilur Bidik Bisnis Tambang dan Perikanan
Pria yang akrab disapa Gus Lilur ini mengutarakan bila perjalanan ke Singapura ini mengubah paradigmanya, menginspirasi langkah berani untuk menaklukkan tantangan dan peluang di sektor perikanan.
“Selama ini, fokus Balad Grup tertuju pada budidaya perikanan, khususnya komoditas bernilai tinggi.
Namun, pertemuan dengan seorang pengusaha perikanan di Singapura, yang sukses mengelola bisnis budidaya di Bali dan penangkapan ikan di Bali dan Batam membuka wawasan baru,” paparnya.
Baca Juga : Kementerian Kelautan dan Perikanan Survei Budidaya Lobster Milik Balad Group di Kangean Madura
Gus Lilur mengakui, budidaya memang ideal untuk mengatur volume dan menjaga kelestarian. Namun, ia kini menyadari bahwa penangkapan ikan juga bisa dilakukan tanpa merusak lingkungan.
"Beliau menawarkan kerjasama yang luar biasa. Beliau bersedia membantu memasarkan lobster, baik dari budidaya maupun tangkap, begitu juga dengan kepiting bakau, ikan sunu, dan ikan kerapu," tutunya.
Kolaborasi ini, lanjut Gus Lilur, tak hanya sebatas pemasaran, namun pengusaha Singapura tersebut juga berencana berinvestasi dalam bisnis Mas Lilur.
Baca Juga : Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Pulau Kangean, PT Rakesa Tanam Satu Juta Bibit Kelapa
"Beliau sedang mempersiapkan perusahaannya untuk IPO di Bursa Singapura, dan berharap bisa bekerjasama dengan saya, Bahkan, beliau bersedia membeli dan menjual hasil tangkapan ikan saya," ucap Gus Lilur
Puncak pertemuan tersebut adalah kesepakatan untuk melakukan survei lokasi budidaya perikanan Gus Lilur di Bali pada pertengahan Agustus mendatang. Setelah survei tersebut, Balad Grup akan memulai ekspor hasil tangkapan ikan.
"Ini adalah keputusan besar, sebuah langkah 'Dabatuka, Bismillah'," tegas Gus Lilur.
Baca Juga : Gus Lilur Tantang Gus Fahrur Debat Terbuka Berhadiah Rp 300 Juta
Gus Lilur berharap, kerjasama ini akan menjadi contoh bagi pelaku usaha perikanan lainnya untuk mengoptimalkan potensi sumber daya laut Indonesia secara bertanggung jawab.
Gus Lilur optimis dengan memadukan kearifan lokal dan inovasi teknologi, serta kolaborasi strategis, Balad Grup akan membawa Indonesia menjadi kiblat usaha perikanan dunia, menjadi tuan rumah di negeri sendiri. (*)
Baca Juga : Gus Lilur Beberkan Konsep Sukses Membangun Balad Group
Editor : M Fakhrurrozi