MOJOKERTO - Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (Baznas RI) melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas Telkom dan Yayasan Dompet Qur'an Indonesia (DQI) berkolaborasi dengan Pemkab Mojokerto melaunching Kampung Akhlak di Desa Rejosari, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Rabu (14/8/2024) pagi.
Program kampung akhlak bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Nantinya, masyarakat desa Rejosari akan mendapatkan pelatihan pembibitan tanaman durian.
Selain durian, masyarakat desa Rejosari juga akan mendapatkan pelatihan memberdayakan ternak kambing dan lebah madu yang juga merupakan salah satu potensi penting yang di Desa Rejosari.
Selain meningkatkan perekonomian masyarakat, Baznas RI juga akan memberikan pembinaan di bidang dakwah. Diantaranya, majelis taklim, Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) dan Madrasah Diniyah serta kesenian hadrah al banjari.
Melalui kolaborasi tersebut diharapkan bisa memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat Desa Rejosari dan meningkatkan potensi desa untuk menuju masyarakat desa yang berdaya dan sejahtera.
"Kampung Akhlak ada di 28 provinsi, 113 kabupaten/kota dan di Jawa Timur, Kabupaten Mojokerto yang ke tiga. Kenapa di sini? Sesuai dengan rekomendasi dari Pihak Telkom, di sini banyak mustahik," ujar Kolonel Caj (Purn) Drs. Nur Chamdani, Pimpinan BAZNAS RI Bidang SDM dan Umum.
Baznas berkewajiban untuk memperhatikan mustahik yakni orang yang berhak menerima zakat. Sebanyak 20 mustahik di Desa Rejosari menerima bantuan dari program tersebut diantaranya untuk UMKM madu, kripik, ternak dan pertanian dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan mustahik.
"Tujuannya memang merubah mustahik menjadi muzakki (orang yang memberikan zakat). Dan program Baznas itu berbagai macam yakni dakwah, kesehatan, pendidikan, ekonomi, kemanusiaan. Mungkin nanti kedepan program yang lain bisa kita adakan di Baznas Kabupaten Mojokerto," tegasnya.
Sementara itu, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati mengatakan, Basnaz hadir tidak hanya sekedar penerima Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS) tapi bagaimana menyalurkan sesuai aturan.
"Di Kabupaten Mojokerto banyak permasalahan yang harus diselesaikan khususnya permasalahan sosial. Upaya kami, Pemkab Mojokerto memantau data yang membutuhkan bantuan," ujarnya.
Jangan sampai ada yang tidak mendapatkan bantuan sama sekali sehingga orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto ini berharap Baznas Kabupaten Mojokerto profesional agar menimbulkan kepercayaan di masyarakat. Bupati bersyukur Kabupaten Mojokerto menjadi salah satu tempat program Kampung Akhlak.
"Ini merupakan program Baznas RI, yang masuk ke sini adalah UPZ dari Telkom. Kalau saya melihat ini menjadi berkah bagi kami sangat membantu masyarakat kita semua karena kemampuan kita masih terbatas dalam menyelesaikan permaslahan yang ada. Yang kedua, ini adalah bentuk pengetahuan, pembelajaran bagi kami terkait metode," urainya.
Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini berharap desa lain di Kabupaten Mojokerto bisa menerima program tersebut. Menurutnya, Desa Rejosari bisa menjadi percontohan bagi lembaga lain.
Turut hadir Ketua UPZ Baznas PT Telkom, Pimpinan DQI, Ketua Baznas Kabupaten dan Kota Mojokerto, Camat Jatirejo dan Kepala Desa Rejosari.
Editor : M Fakhrurrozi