SURABAYA - Tim Portal JTV mengunjungi Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) yang berlokasi di Jalan Jemur Andayani No. 1, Siwalankerto, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya. Terlihat asrama dengan konsep yang mengedepankan keberagaman dan persatuan, AMN menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan akademis dan sosial para mahasiswanya.
AMN dibentuk pada tahun 2022 sebagai inisiatif dari Badan Intelijen Negara (BIN) untuk mendukung pendidikan anak-anak dari daerah terpencil di Indonesia, pastinya dari Sabang hingga Merauke. Presiden Joko Widodo meresmikan AMN pada 29 November 2022, dengan harapan untuk membina putra-putri Indonesia agar dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dengan rekan-rekan dari berbagai daerah.
Dalam proses seleksi calon mahasiswa AMN harus melalui berbagai tahap ujian, termasuk tes psikologi, kesehatan, dan akademik. Hanya mereka yang memenuhi kriteria tersebut yang diterima.
AMN memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di empat perguruan tinggi negeri di Surabaya, yaitu Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Negeri Surabaya, dan Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur.
Setelah dua tahun pertama tinggal di asrama, mahasiswa akan diminta untuk beradaptasi dengan kehidupan di luar asrama guna memperluas interaksi mereka dengan masyarakat sekitar.
"Mereka yang diterima di AMN akan tinggal di asrama selama dua tahun pertama, belajar di empat perguruan tinggi negeri di Surabaya, dan kembali ke asrama untuk beristirahat dan bersosialisasi dengan teman-teman," ungkap Direktur AMN, Bambang Irianto baru-baru ini.
AMN mengikuti program yang dirancang oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ini bertujuan agar mahasiswa aktif dengan berbagai kegiatan yang positif, dan beradaptasi dengan masyarakat sekitar.
"Kami sedang merancang berbagai kegiatan, mulai dari pelatihan kepemimpinan hingga workshop keterampilan praktis. Harapan kami, mahasiswa tidak hanya siap menghadapi dunia kerja, tetapi juga mampu berkontribusi positif bagi masyarakat,” tambah Bambang.
Asrama ini terdiri dari empat tower yaitu A, B, C, dan D dengan total lima lantai, yang dilengkapi dengan area komunal dan taman di setiap lantainya. Fasilitas ini dirancang untuk menciptakan lingkungan yang mendukung interaksi sosial dan pengembangan diri mahasiswa.
Di AMN, mahasiswa diberi kesempatan untuk mengembangkan hobi dengan berbagai ekstrakulikuler dan kewirausahaan. Ekstrakurikuler terdiri dari paduan suara (Gita Andap Nusantara), tari (Nritya Nusantara), teater, futsal, basket, dan voli.
Kemudian kegiatan kewirausahaan yang merupakan salah satu program unggulan di AMN. Program tersebut yang pertama adalah pelatihan di bidang kuliner. Di mana mahasiswa dapat belajar memasak dan memasarkan produk mereka.
Selain itu, terdapat komunitas yang mengelola bisnis berbasis keterampilan, seperti merajut yang dikelola oleh mahasiswa dari Papua dan menghasilkan berbagai produk rajutan seperti tas dan sepatu. Produk-produk ini tidak hanya dihasilkan untuk konsumsi pribadi, tetapi juga untuk dipasarkan secara online melalui platform online.
Kegiatan kewirausahaan menarik lainnya yaitu pembuatan dan pengemasan minyak wangi dengan berbagai aroma. Tim ini menyediakan fasilitas dari pengemasan hingga produksi, dan hasil karya mereka telah menarik perhatian banyak mahasiswa dan masyarakat luas.
Terakhir, para mahasiswa juga aktif dalam membuat dan menawarkan layanan desain dan sablon. Mereka tidak hanya menciptakan kaos untuk kebutuhan komunitas, tetapi juga membuka peluang usaha bagi mereka yang berminat dalam bidang desain grafis.
Kesehatan dan Keamanan Mahasiswa
Dari segi fasilitas, terlihat ruang perawatan di Tower A dan C, memberikan akses bagi mahasiswa yang membutuhkan perhatian medis. Ruang ini dirancang untuk mengisolasi mahasiswa yang mengalami masalah kesehatan agar tetap aman dan nyaman selama pemulihan. Tentunya dengan dokter dan perawat yang terjadwal.
AMN juga dilengkapi dengan ruang laundry yang terpisah untuk mahasiswa pria dan wanita, memastikan privasi dan kenyamanan bagi semua penghuni. Aspek keamanan juga menjadi prioritas dengan adanya pengawasan CCTV di seluruh area asrama. Ruang keamanan yang dilengkapi dengan sistem kontrol kebakaran memastikan keselamatan dan kenyamanan mahasiswa selama tinggal di asrama.
Ruang Komunal dan Area Belajar
Setiap tower memiliki ruang komunal yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk mendukung interaksi antar mahasiswa. Selain itu, fasilitas pembelajaran seperti lab bahasa dan lab komputer juga tersedia untuk meningkatkan kemampuan akademik mahasiswa.
Bagi mahasiswa yang membutuhkan ketenangan untuk beribadah, terdapat ruang meditasi yang multifungsi, memungkinkan mahasiswa dari berbagai latar belakang untuk melaksanakan aktivitas keagamaan mereka.
Cerita dari Mahasiswa Papua
Dalam kesempatan ini juga, tim Portal JTV berinteraksi dengan dua mahasiswa yang berasal dari Papua. Des Tabuni, mahasiswa Ilmu Komunikasi di UPN Jatim, bercerita bahwa ia pertama kali mengetahui tentang AMN dari kakaknya yang merupakan angkatan pertama penerima beasiswa.
"Saya mendapatkan informasi dari abangku yang duluan masuk di AMN. Dia bilang, coba deh daftar, karena beasiswanya cukup membantu," ujar Des.
Penghuni lainnya, Milanno Danilho, yang merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Airlangga, mendapatkan informasi serupa dari seniornya yang juga pernah mengikuti program beasiswa AMN.
"Saya tahu dari kakak-kakak alumni ADEM (Afirmasi Pendidikan Menengah) yang mengajak untuk mencoba beasiswa ini. Setelah mencoba daftar, ternyata diterima," cerita Milanno.
Adaptasi dengan budaya dan lingkungan baru di Surabaya menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa Papua. "Awalnya, saya merasa sedikit takut dengan perbedaan budaya dan bagaimana saya bisa menyesuaikan diri di sini. Namun, seiring waktu, saya belajar bahwa perbedaan ini membuat kita lebih mengenal satu sama lain," kata Milanno.
Des dan Milanno sepakat bahwa keberagaman di AMN memberikan banyak pelajaran berharga. Mereka bisa berinteraksi dengan teman-teman dari berbagai daerah di Indonesia, yang membawa budaya dan kebiasaan masing-masing. "Kami belajar untuk menghargai perbedaan dan hidup dalam keberagaman," ungkap Des.
Sebagai mentor di AMN, Timo, selaku pembina yang berasal dari Papua, juga menekankan pentingnya bersyukur atas kesempatan yang diberikan melalui beasiswa ini. "Kalian harus memanfaatkan fasilitas dan program yang ada di AMN dengan sebaik mungkin. Ini adalah kesempatan yang luar biasa," pesannya.
Dengan dukungan dari para mentor dan program yang disediakan, diharapkan para mahasiswa bisa meraih prestasi dan memberikan kontribusi positif bagi daerah asal mereka di masa depan.
Selain di Surabaya, AMN juga akan dibangun di beberapa kota lainnya, seperti Manado, Jakarta, dan Malang. Harapannya, AMN dapat menjadi tempat yang melahirkan manusia-manusia unggul yang siap untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Melalui program-program yang ada di AMN, diharapkan masyarakat, khususnya di Jawa Timur dan seluruh Indonesia, dapat mendukung dan berpartisipasi aktif dalam mendukung pendidikan dan pembinaan para mahasiswa di AMN. (*)
Editor : A.M Azany