SURABAYA - Hampir bisa dipastikan Pilpres 2024 berlangsung satu putaran dan dimenangkan pasangan Prabowo - Gibran. Fakta itu sejalan dengan hasil hitung cepat (quick count) dan hasil real count Si Rekap KPU RI.
Accurate Research Consulting Indonesia (ARCI) adalah lembaga survei berbasis di Jawa Timur yang memprediksi survei berlangsung satu putaran. ARCI juga memprediksi pasangan nomor urut 2, Prabowo - Gibran memenangkan pilpres dengan satu putaran. Sementara untuk level nasional ada lembaga Indobarometer pimpinan M. Qodari yang juga memprediksi hal yang sama.
"Sejak 23 November 2023, kami sudah memprediksi pilpres 2024 berlangsung satu putaran dan dimenangkan Prabowo-Gibran. Itu tiga bulan sebelum hari H pilpres pada 14 Februari 2024," terang Baihaki Sirajt, Jumat (23/2/2024).
Baihaki menjelaskan, pihaknya memprediksi pilpres satu putaran dan dimenangkan Prabowo - Gibran dengan melihat sejumlah variabel. Diantaranya variabel ilmiah dan perilaku pemilih.
Menurut Baihaki, sejak pertamakali Prabowo - Gibran resmi mendeklarasikan diri sebagai pasangan capres-cawapres, pihaknya langsung melakukan survei. Ternyata hasilnya tingkat penerimaan publik pada pasangan ini sangat positif, dan tren-nya terus naik.
"Kami juga merekam perilaku pemilih yang merespon positif pasangan Prabowo-Gibran. Terutama kelompok pemilih milenial dan Gen Z. Pola kampanye Prabowo - Gibran yang santai dan ringan sangat mengena di pemilih muda dan pemula," urai Baihaki.
Baihaki mengungkapkan, "Politik Gemoy" yang ditawarkan ke pemilih adalah buah kejelian tim kreatif Prabowo - Gibran. Dengan konsep Gemoy itu sosok Prabowo yang sebelumnya digambarkan keras dan kaku pun menjadi luntur.
Sosok Prabowo yang bermetamorfosis lewat sosok yang santai dan gaul lebih bisa diterima anak muda yang jumlah pemilihnya lebih dari 50 persen. Kondisi itu sejalan dengan sosok Gibran Rabuming Raka yang merupakan representasi anak muda.
"Pola kampanye Gemoy jauh dari perdebatan dan retorika. Dengan politik gemoy pilpres menjadi ceria, riang gembira dan menyenangkan. Ini sangat mengena di pemilih pemula, muda dan masyarakat umum yang jenuh dengan pilpres yang penuh dengan retorika dan saling serang," pungkas Baihaki. (*)
Editor : M Fakhrurrozi