MAGETAN - Memasuki musim pancaroba, intensitas hujan dan angin kencang yang melanda wilayah Magetan meningkatkan risiko pohon tumbang, khususnya di sepanjang jalur Magetan - Ngawi.
Sebagai langkah mitigasi, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Magetan melakukan pemangkasan dahan pohon yang rawan tumbang di berbagai titik untuk menghindari kecelakaan dan korban jiwa.
Pemangkasan dilakukan secara menyeluruh di sepanjang Jalan Raya Maospati - Ngawi, termasuk di Desa Baluk, Kecamatan Karangrejo, yang sering dilintasi kendaraan berat.
Marwanto, petugas DLH Magetan, menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk menjaga keamanan masyarakat selama musim pancaroba.
Baca Juga : Peringati Hari Batik Nasional, Perajin Batik Magetan Pamerkan Karya Unik
"Ini langkah yang diambil oleh pihak Magetan untuk mengamankan area dari potensi-potensi bahaya masa pancaroba pergantian musim kemarau ke musim hujan," ujar Marwanto.
Tak hanya DLH, proses pemangkasan ini juga melibatkan bantuan dari BPBD dan pengawasan pihak kepolisian untuk mengatur arus lalu lintas, terutama saat dahan yang dipotong jatuh ke tengah jalan dan menghalangi kendaraan.
“Proses ini merata sampai ke kota karena banyaknya dahan pohon yang patah, dan untuk jalan provinsi sepanjang jalur ini sampai wilayah ke jalan barat," tambah Marwanto, menggarisbawahi bahwa pemangkasan ini dilakukan atas permintaan provinsi karena tingginya risiko.
Baca Juga : Mulai Dikerjakan, Pembangunan Sirkuit Balap Magetan Ditargetkan Rampung 22 Desember
Pihak kepolisian turut bersiaga di lokasi guna mengatur lalu lintas agar pengguna jalan tetap aman selama pemangkasan berlangsung.
Potongan dahan yang jatuh sering kali memaksa kendaraan berhenti beberapa menit, tetapi segera dibersihkan oleh petugas DLH untuk memastikan kelancaran lalu lintas kembali.
Langkah mitigasi ini diharapkan mampu mengurangi potensi kecelakaan akibat pohon tumbang, terutama di area rawan seperti jalur Magetan - Ngawi, yang menjadi jalur vital bagi transportasi di kawasan ini. (Aikal Udha/Dhelfia Ayu)
Baca Juga : Wisatawan Nyalakan Flare Di Telaga Sarangan, Begini Tanggapan Disbudpar
Editor : Iwan Iwe