KEDIRI - Kecelakaan tragis merenggut nyawa seorang sopir ambulans bernama Moh Ali Mustofa (29), warga Desa Petok, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Ambulans yang dikendarainya tertabrak Kereta Api Matarmaja di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Nyawangan, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri.
Kejadian ini berawal ketika ambulans tersebut pulang setelah mengantarkan jenazah di Desa Nyawangan. Naas, saat melintasi perlintasan kereta api, sopir ambulans diduga tidak menyadari adanya kereta yang melaju dari arah selatan menuju utara. Akibatnya, tabrakan tak terhindarkan, dan kendaraan terseret hingga ratusan meter.
Kasat Lantas Polres Kediri, AKP Jodi Indrawan, menyatakan bahwa peristiwa ini melibatkan kereta api yang mengangkut 201 penumpang. Ia juga menyoroti pentingnya kewaspadaan di perlintasan sebidang tanpa palang.
“Kami dari Satlantas Polres Kediri menyampaikan bahwa telah terjadi kecelakaan lalu lintas di Desa Nyawangan, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, di perlintasan sebidang tanpa palang antara Kereta Api Matarmaja jurusan Malang-Pasar Senen dengan ambulans RSUD Gambiran Kota Kediri. Untuk korban jiwa ada satu, yaitu sopir ambulans, Bapak Ali Mustofa,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa kronologi kecelakaan terjadi karena sopir ambulans tidak memperhatikan kanan dan kiri saat melintas. "Mobil terseret kurang lebih 500 meter ke arah utara," tambah AKP Jodi.
Kepala Desa Nyawangan, Ismail, juga angkat bicara mengenai kondisi perlintasan tersebut yang sejak lama tidak dilengkapi palang pintu, sehingga sangat berbahaya bagi pengguna jalan.
“Mobil ambulans jenazah yang membawa warga saya, tadi baru saja mengantar jenazah. Sopirnya pamit, lima menit kemudian terdengar kabar kecelakaan. Palang pintu memang sejak dulu belum ada,” ungkap Ismail.
Jenazah sopir segera dievakuasi ke rumah sakit untuk kepentingan visum. Sementara itu, pihak Satlantas Polres Kediri telah menangani kasus ini untuk penyelidikan lebih lanjut.
Peristiwa ini menjadi peringatan akan pentingnya pengamanan di perlintasan kereta api tanpa palang pintu, guna mencegah kecelakaan serupa terjadi di masa mendatang. (Muhammad Zainurofi/Dhelfia Ayu)
Editor : Iwan Iwe