SURABAYA - Untuk mengenal lebih dalam tentang sosial, seni dan budaya, siswa Sekolah Inovatif menggelar kelas kolaborasi di Sanggar Alang-alang. Yang merupakan rumah singgah dan juga tempat belajar anak-anak jalanan di sekitar Terminal Joyoboyo Surabaya.
Beginilah suasana siswa kelas 4 Ibnu Haytam Sekolah Inovatif SD Muhammadiyah 7 Jagir Surabaya bersama puluhan anak didik Sanggar Alang-alang dalam mengikuti aktivitas dengan belajar angklung. Aktivitas ini dibimbing langsung oleh Didit Hape, Sang Pendiri Sanggar Alang-alang.
Dalam kegiatan tersebut siswa diajak beragam aktivitas seperti menggambar, mewarnai, hingga bermain angklung. Didit Hape mengaku bersyukur dengan adanya kegiatan bersama ini
Sebab di Sanggar Alang-alang mengajarkan 4 hal utama yaitu etika, estetika, norma, dan agama, yang bisa diajarkan pada siswa.
"Alhamdulillah, senang sekali bisa beraktivitas bersama teman-teman. Karena memang di sanggar ini diajarkan banyak hal yang semoga memberi manfaat bagi murid-murid," ungkapnya Kamis (19/1/23).
Bagi siswa, kegiatan kolaborasi ini menyenangkan sebab dirinya baru kali pertama mengikuti kegiatan serupa.
"Seru banget. Aku suka soalnya belum pernah ke tempat yang kayak gini," urai Azka Kusnadi.
Melalui kegiatan kelas kolaborasi ini, diharapkan anak-anak dapat merasakan secara langsung kondisi sosial budaya yang ada di sekitarnya. Sehingga tumbuh jiwa kepedulian terhadap lingkungan serta mengasah kreativitas dan skill motorik melalui aktivitas menggambar dan mewarna serta bermain angklung di Sanggar Alang-alang.
Reporter: Atiqoh Hasan
Editor :Vita Ningrum