TUBAN - Tujuh jenazah korban kecelakaan maut di Gresik, yang merupakan satu keluarga rombongan umroh asal Kabupaten Tuban, dimakamkan bersama dalam satu liang lahat di pemakaman umum Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Kamis (10/4/2025) petang. Keputusan ini diambil lantaran seluruh korban sudah tidak memiliki ahli waris, sehingga memudahkan warga dalam proses pemakaman.
Ketujuh korban yang merupakan satu keluarga ini dimakamkan secara berdampingan. Untuk mempermudah proses pemakaman dalam satu liang, diberikan pembatas batu bata sebagai sekat.
Sebelum dimakamkan, seluruh jenazah terlebih dahulu disemayamkan di rumah duka, kemudian dibawa ke masjid untuk dishalatkan. Tampak seluruh pelayat memadati halaman masjid untuk memberikan penghormatan terakhir.
Menurut pengakuan Kasi Kesra Desa Tuwiri Wetan, Mbah Bisri, korban dimakamkan bersamaan lantaran sudah tidak memiliki keluarga lagi atau putus ahli warisnya.
Baca Juga : Kisah Disabilitas Daksa Asal Gresik Menjadi Pelukis Profesional AMFPA
Identitas ketujuh korban adalah Akhmad Basuki (49 tahun), istrinya Wiwik Sunarti (43 tahun), anak mereka Muhammad Al Fatih (3 tahun), Hafiz Gandawiharja (17 tahun), Besar (66 tahun) yang merupakan ayah dari Muhammad Aqib (26 tahun) yang sebelumnya dikabarkan akan melangsungkan lamaran, dan Lislikah (54 tahun) yang merupakan bibi dari Muhammad Aqib. Istri Besar sendiri telah meninggal dunia sebelumnya.
"Karena sudah tidak ada ahli waris, ketujuh korban dimakamkan dalam satu liang lahat untuk memudahkan proses pemakaman," ujar Mbah Bisri.
Seperti diberitakan sebelumnya, mobil Isuzu Panther yang membawa rombongan umroh asal Kabupaten Tuban terlibat kecelakaan dengan Bus Rajawali Indah di Kabupaten Gresik. Akibat kecelakaan tragis tersebut, tujuh orang meninggal dunia di lokasi kejadian. (Austin Silitonga)
Baca Juga : Kolak Ayam Khas Gumeno: Tradisi 500 Tahun yang Terus Lestari di Gresik
Editor : M Fakhrurrozi