NGAWI - Kemarau panjang juga berdampak di Kabupaten Ngawi. Sejumlah desa mengalami krisis air bersih. Kondisi ini membuat Pemkab Ngawi akhirnya menetapkan status siaga darurat kekeringan. Status ini diberlakukan setelah Pemkab Ngawi menggelar rapat koordinasi penanggulangan bencana kekeringan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi, M. Sodiq Triwidiyanto menjelaskan status siaga darurat kekeringan ini diterapkan setelah melihat kondisi lapangan. Berdasarkan hasil pemetaan BPBD ada 16 desa di 5 kecamatan yang mengalami krisis air bersih dan terus mendapat pasokan air. Dalam upaya pemenuhan itu maka pemkab melalui dan kerja sama dengan TNI, Polri, PMI, dan relawan terus memberikan droping air bersih.
”Ada beberapa desa yang membutuhkan air dan saat ini kita koordinasi jangan sampai ada warga yang kesulitan, paling tidak ada perhatian dari pemerintah untuk segera menangani persoalan ini makanya pentingnya koordinasi baik dari BPBD, PDAM, PMI, relawan, TNI, Polri, Pengusaha, tokoh masyarakat itu perlu kita ajak kolaborasi bersama sehingga penanganan ini menjadi ringan,” ujarnya.
Sodiq menambahkan, musim kemarau tahun ini terasa lebih kering akibat munculnya fenomena El Nino. Karena itu, untuk memantau kondisi di desa, pihaknya akan terus melakukan koordinasi agar warga terdampak tetap bisa mendapatkan pasokan air bersih. (Ito Wahyu)
Editor : M Fakhrurrozi