KOTA BATU - RSUD Karsa Husada di Kota Batu terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan mendorong pengembangan pelayanan medical tourism atau wisata medis.
Sebagai langkah awal dalam mewujudkan hal tersebut, RSUD Karsa Husada Batu menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) dengan mengusung tema 'Pelayanan Wisata Medis' di Hotel Amartha Hills, Selasa (16/7/2024).
Direktur RS Karsa Husada Batu, dr. Muhammad Rizal menjelaskan bahwa FKP harus diadakan setiap tahun sesuai arahan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Tujuan utamanya adalah memberikan promosi kepada semua stakeholder, baik dari pemerintah, birokrasi, LSM, ormas, dan lainnya di Kota Batu.
Baca Juga : Pemasangan Bollard Teraso Perindah Pedestrian Kota Batu
"FKP juga dianggap sebagai bentuk tanggung jawab kepada para stakeholder untuk mendapatkan masukan, arahan, dan kritik mengenai kekurangan dan kelebihan yang ada. Dengan adanya FKP ini, RSUD Karsa Husada dapat menilai secara internal dan eksternal apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat Kota Batu dan Malang Raya," katanya.
Kemudian dalam upaya mengembangkan wisata medis, RSUD Karsa Husada berjuang untuk mendapatkan sertifikat medical tourism. Pasalnya, sejauh ini yang memiliki masih Kota Malang.
"Nah, Kota Batu belum memiliki, padahal di sini terkenal dengan kota wisata dan sangat potensial. Dan saat ini kami sedang berjuang untuk mendapatkan sertifikat itu. Ya, tentunya banyak yang harus dipersiapkan seperti dokumennya dan infrastrukturnya," ujarnya.
Baca Juga : Angkutan Gratis Pelajar Ditambah Karena Banyak Peminatnya
Untuk bisa mendapatkan sertifikat medical tourism, pihaknya turut menggandeng konsultan publik. Dengan arahan segera dilakukan pembentukan tim, yang bertugas membuat dokumen sesuai aturan Kemenkes. Diantaranya dokumen paket pengobatan, paket administrasi dan lainnya.
"Dokumen akan segera dikirim ke Kemenkes. Kami menargetkan sertifikat itu bisa turun tahun ini," tegasnya.
Lebih lanjut, saat ini pihaknya juga tengah fokus melakukan pengembangan pelayanan di RSUD Karsa Husada. Salah satunya dengan membangun gedung rehab medical internasional. Ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada wisatawan lokal maupun internasional.
Baca Juga : Pemkot Batu Perluas Pedestrian Hingga 5 KM
"Untuk mewujudkan hal tersebut, di gedung baru itu akan kami kembangkan unit stroke, unit rehab medical terpadu, bersamaan dengan pelayanan home care," katanya.
Diperkirakan butuh waktu tiga tahun untuk membangun gedung baru itu. Dengan luas lahan 1.200 meter persegi dengan total lima lantai, menggunakan anggaran sebesar Rp 23 miliar. Sementara untuk kebutuhan SDM, akan mulai dilakukan proses rekruitment satu tahun sebelum beroperasi.
"Jika layanan sudah lengkap, maka wisatawan bisa lebih enak untuk mendapatkan layanan kesehatan. Saya ingin ada terapi tuna wicara, tuna rungu, terapi stroke dan berbagai rehab medical lainnya. Sehingga saat mereka datang ke Kota Batu bisa terapi sambil berwisata," jelasnya.
Baca Juga : Insentif Naik Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap
Sementara itu, Asisten III Administrasi Umum Provinsi Jawa Timur, Akh Jazuli mewakili Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono berharap RS Karsa Husada Batu dapat menjadi destinasi wisata medis terbaik di Jawa Timur, bahkan di Indonesia.
"Dengan fasilitas yang lengkap, pelayanan yang ramah, dan dukungan penuh dari pemerintah, impian ini bukanlah sesuatu yang mustahil. Pengembangan wisata medis tidak hanya penting untuk kesehatan masyarakat, tetapi juga sebagai produk baru dalam industri pariwisata," katanya.
Dengan menggabungkan keindahan alam dan pelayanan kesehatan yang berkualitas Kota Batu mewakili Jawa Timur dapat menjadi tujuan utama wisata medis di masa depan.
Baca Juga : Kronologi Kecelakaan Maut Bus Pariwisata
"Pesan Pj Gubernur Jatim, RS Karsa Husada Batu dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat di Malang Raya. Karena pengembangan wisata kesehatan dapat mendorong pergerakan wisatawan serta meningkatkan kunjungan wisatawan asing, demi pelayanan prima," ujarnya.
Menurutnya, wisata medis memiliki potensi besar untuk menahan devisa negara yang selama ini keluar akibat banyaknya pasien Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri.
Meski begitu, masih ada tantangan, maka sangat penting menggarap sektor ini dengan baik dan profesional, mengingat Jawa Timur, khususnya kawasan Kota Batu, memiliki keindahan alam yang mendunia.
"Apalagi ekonomi sudah bangkit pasca pandemi, ini adalah momentum yang tepat untuk mengembangkan wisata medis. Selain itu, lingkungan yang sehat dan pelayanan yang ramah dinilai dapat mempercepat proses penyembuhan pasien," tuturnya.(Rafli Firmansyah)
Editor : M Fakhrurrozi