PACITAN - Merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Pacitan membuat para peternak semakin khawatir.
Pasalnya, tak hanya membuat ternak sakit, akan tetapi sudah ada belasan ekor sapi mati akibat PMK. Kasus tersebut pun langsung mendapatkan sorotan dari kalangan Dewan.
Komisi II DPRD Pacitan melakukan sidak ke sejumlah peternakan yang terdampak wabah PMK. Salah satunya di Lingkungan Teleng, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan. Dilokasi tersebut, sejumlah ternak sapi mati setelah sebelumnya sempat sakit. Bahkan saat ini masih terdapat empat ekor sapi yang diduga masih terjangkit PMK.
Ketua Komisi II DPRD Pacitan Rudi Handoko menyebut, penanganan kasus PMK wajib mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah daerah.
Baca Juga : Ratusan Sapi Di Area Pasar Hewan Di Semprot Disinfektan
"Dinas terkait jangan menganggap sepele merebaknya kasus PMK ini, apalagi ini merupakan kasus yang setiap tahun selalu ada dan menyangkut pada kepentingan masyarakat," ujar Rudi (8/1/2025) pagi.
Selain itu, pihaknya juga menyoroti terkait dengan habisnya stok vaksin PMK ditengah merebaknya kasus. Dimana vaksin PMK terakhir dilakukan oleh dinas terkait pada bulan Mei 2024 lalu, sehingga hal itu perlu menjadi perhatian bersama.
"Dengan adanya jeda waktu 6 bulan ini harusnya ada perencanaan yang bagus dari dinas, bukan hanya berpaku pada Pemprov akan tetapi harus punya langkah sendiri," imbuhnya.
Baca Juga : Belasan Sapi Mati, Stok Vaksin PMK di Pacitan Habis
Langkah yang dimaksud diantaranya memberikan edukasi kepada peternak untuk bisa melakukan vaksin mandiri. Selain itu, pihaknya juga mendorong agar dinas terkait selalu koordinasi dengan Pemprov dalam menangani kasus PMK di Pacitan.
"Kalau memang butuh penganggaran ya ayo kita bicarakan baik-baik, yang jelas jangan menganggap remeh wabah PMK ini, karena juga berdampak pada perekonomian masyarakat, " pungkas Rudi. (*)
Editor : M Fakhrurrozi