MOJOKERTO - Merebaknya virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) diantisipasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto.
Melalui Dinas Pertanian, Pemkab Mojokerto memberikan vaksinasi jenis Aphthovet ke peternak sapi di Dusun Ngrayung, Desa Segunung, Kecamatan Dlanggu. Sebanyak 43 dosis vaksin diberikan kepada 28 ekor sapi dan 16 ekor kambing.
Tidak vaksinasi, Disperta juga melakukan penutupan tujuh pasar hewan. Penutupan pasar hewan ini dampak meningkatnya persebaran virus PMK di Kabupaten Mojokerto. Sebanyak 7 pasar hewan ditutup.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat, Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Mojokerto, Tutik Suryaningdyah menjelaskan, penutupan pasar hewan di Kabupaten Mojokerto berlangsung selama 14 hari mulai tanggal 15 sampai 28 Januari 2025 mendatang.
Baca Juga : Cegah Penyebaran Virus PMK, Pasar Hewan Pacitan Ditutup Sementara
"Ada 7 pasar hewan ditutup sementara, pasar hewan di Pandanarum, Ngrame, Sumbertebu, Pohjejer, Mojodadi, Berat Kulon, dan Karangdiyeng. Penutupan sementara sesuai Surat Edaran dari Menteri Pertanian dalam rangka mencegah dan mengendalikan penyebaran PMK," ungkapnya, Jumat (17/1/2025).
Masih kata Tutik, mengingat pasar hewan merupakan salah satu tempat potensial penularan penyakit tersebut. Menurutnya, pasar hewan merupakan tempat berkumpulnya pedagang dan ternak berasal dari berbagai daerah sehingga menjadi salah satu sumber penularan PMK.
"Penutupan sementara ini untuk memutus mata rantai penularan PMK. Selama penutupan, kami akan melakukan penyemprotan disinfektan dibantu BPBD Kabupaten Mojokerto, dan melakukan kegiatan vaksinasi PMK," katanya.
Perlu diketahui, jumlah sapi terpapar PMK di Kabupaten Mojokerto per tanggal 16 Januari 2025 mencapai 357 ekor, dengan rincian sebanyak 18 ekor sapi mati. Sebanyak 14 ekor dipotong paksa, 302 ekor sembuh dan 17 ekor masih sakit. (*)
Editor : M Fakhrurrozi