BATU - Genap satu bulan sejak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung ditutup, nampaknya masih belum ada kesadaran baik dari masyarakat maupun Dinas terkait. Pasalnya, penumpukan sampah masih terjadi di sejumlah titik di Kota Batu.
Seperti yang terlihat di sebelah barat alun-alun Kota Batu, tepatnya di Jl. Kartini, Kelurahan Ngaglik. Lokasi yang seharusnya menjadi pusat wisata itu, justru disuguhi dengan pemandangan tumpukan sampah, Minggu (01/10/2023).
Tentunya, kondisi ini pun dikeluhkan sejumlah Wisatawan. Salah satunya adalah Muhammad Effendi (40), asal Sidoarjo. Ia mengaku bahwa baru pertama kali ini melihat kawasan sekitar alun-alun Kota Batu terjadi penumpukan sampah hingga siang hari.
Hal ini membuat Andri yang sedang berwisata bersama keluarganya merasa tidak nyaman karena bau yang menyengat.
Baca Juga : Angkutan Gratis Pelajar Ditambah Karena Banyak Peminatnya
"Setiap saya berwisata ke Kota Batu, baru kali ini saya lihat banyak tumpukan sampah di pinggir jalan. Ya sebetulnya sangat mengganggu sih mas, karena ini kan pusat wisata. Harusnya dijaga kebersihannya," ujarnya.
Selain itu, pria yang akrab disapa Pendik tersebut juga mempertanyakan kinerja Pemerintah dalam melakukan tugasnya. Meski baru mengetahui bahwa TPA di Kota Batu ditutup, namun Ia berharap agar ada upaya maksimal demi kenyamanan wisatawan.
"Saya baru tau mas kalau TPA nya ditutup. Ya tapi meskipun ditutup, harusnya Pemda setempat juga ada upaya lah mas. Biar nggak kayak gini, kan jadinya mengganggu kami sebagai wisatawan," katanya.
Baca Juga : Pemkot Batu Perluas Pedestrian Hingga 5 KM
Sementara itu di salah satu grup media sosial Facebook, bernama Rembug Online Kota Batu, banyak masyarakat yang berkeluh kesah soal sampah. Bahkan ada juga masyarakat yang meninggalkan komentarnya untuk membuang sampah di Balai Kota Among Tani saja.
"Buwak nak BO kok repot. Petugase ben tangi," tulis akun bernama Putra Edwin, yang berarti sampahnya dibuang di Blok Office (Balai Kota Among Tani) saja. Petugasnya biar bangun.
Komentar tersebut juga ditanggapi oleh sejumlah warganet lainnya. "Masuk. Pickup isine sampah-sampah jejer jalan BO," tulis akun bernama Thomthombest.
Baca Juga : Insentif Naik Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap
"Lha iki masuk. Cek gak dulinan candy crush ae lek rapat," tulis akun bernama Agus Nurmuaziz.
Lalu ada juga yang menuliskan, "Harusnya dicarikan solusi terlebih dahulu, sebelum TPA ditutup. Kenapa di tutup dulu baru cari solusi," tulis akun bernama Azka Rifki.(Rafli Firmansyah)
Editor : M Fakhrurrozi