SURABAYA - Pelaksanaan Pilpres 2024 dipastikan diikuti 3 pasangan. Mereka adalah Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar yang diusung oleh Partai Nasdem, PKB dan PKS. Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang diusung oleh partai PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura serta Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang diusung Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, Partai Gelora, Partai Bulan Bintang (PBB) dan PSI.
Terkait tiga pasangan Capres dan Cawapres ini, Adik Dwi Putranto, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur berharap ketiga pasangan memiliki komitmen kuat untuk membawa Indonesia menjadi negara maju dengan kekuatan ekonomi yang cukup besar.
"Kami selaku pengusaha berharap ketiga pasangan capres dan cawapres memiliki harapan besar agar mereka memiliki komitmen membawa Indonesia menjadi negara maju atau kelima terbesar dengan kekuatan ekonomi yang cukup besar," ujar Adik Dwi Putranto, Kamis (26/10/2023)
Ia menegaskan, tentunya dari pasangan capres cawapres tersebut harus memiliki roadmap yang mengarah kepada satu tujuan, yaitu menjadikan Indonesia sebagai negara tangguh dan mandiri dalam semua aspek.
"Supaya tahu siapa diantara pasangan capres cawapres yang mengarah ke tujuan tersebut maka harapan kami setiap pasangan capres cawapres dalam kesempatan kampanye harus menyampaikan gagasannya tentang bagaimana membawa Indonesia menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke lima dunia," tandasnya
Gagasan yang harus disampaikan tersebut, lanjut Adik, juga berisi langkah strategis hingga langkah taktisnya seperti apa agar target 2045 Indonesia emas terwujud. "Langkah taktisnya bagaimana, dari segi investasinya bagaimana, SDM-nya bagaimana dan kedaulatan pangannya bagaimana. Itu yang harus disampaikan saat kampanye," terang Adik.
Dengan demikian, kampanye tidak menjadi tempat untuk sekedar mengumbar janji dengan model retorika belaka. Karena kampanye yang berisi janji-janji seperti akan mensejahterakan masyarakat, akan mengurangi pengangguran atau akan mengentaskan kemiskinan adalah kampanye model retorika yang dianggap kuno dan tidak ada isinya.
"Dan saya belum pernah mendengar ke tiga pasangan capres dan cawapres yang telah mendaftar itu mengungkapkan gagasannya tentang langkah strategis dan langkah taktis untuk menuju Indonesia emas," tambah Adik.
Jika semua pasangan capres cawapres sudah menyampaikan gagasannya, maka tinggal masyarakat yang akan memilih mana yang lebih cepat untuk memimpin Indonesia menjadi negara terbesar ke lima di dunia.
Terkait ekonomi tahun 2024, ia menjelaskan bahwa ekonomi Jatim diperkirakan masih mampu tumbuh sebesar tumbuh sebesar 5,24% (yoy). Sementara laju Inflasi tahun depan juga diharapkan dapat dikendalikan pada angka 2,84%.
“Hal ini terkait dengan tahun politik dimana akan terjadi peningkatan pengeluaran konsumsi Pemerintah (PK-P), pengeluaran konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) dan pengeluaran konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (PKLNPRT), seperti Partai Politik, yang diharapkan akan meningkatkan PDB daerah. Apalagi jika dikaitkan dengan Jatim yang selalu menjadi arena “final battle ground” pilpres sejak pemilu 2014 hingga sekarang," ujarnya.
Namun demikian, ada sejumlah hal yang patut diperhitungkan bahwa kondisi global pada tahun 2024 sangat tidak menentu. Perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung selesai, ditambah badai El Nino yang melanda dunia hingga awal tahun depan, akan memicu terjadinya krisis pangan dunia.
"Perang Israel-Hamas yang cenderung yang melebar ke kawasan Timur Tengah juga akan sangat berdampak pada kenaikan harga energi dunia," katanya.
Selain itu, kondisi defisit ekspor yang berkelanjutan sebagai akibat lemahnya daya beli negara-negara tujuan ekspor Jawa Timur juga akan berdampak serius pada neraca perdagangan luar negeri Jawa Timur.
"Beberapa hal diatas harus dipikirkan dan diwaspadai agar dampak kondisi ekonomi global tersebut tidak berdampak signifikan kepada ekonomi dalam negeri, termasuk di Jawa Timur," pungkasnya.(Selvi Wang)
Editor : M Fakhrurrozi