LAMONGAN - Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Kedung Pring, Lamongan dalam beberapa hari terakhir menyebabkan puluhan hektar tanaman tembakau terendam banjir karena meluapnya Sungai Bengawan Solo. Tanaman yang seharusnya sudah mendekati masa panen kini gagal panen akibat terendam air.
Di Desa Mojodadi, puluhan hektar tanaman tembakau terendam banjir hampir satu minggu terakhir. Tanaman yang sudah mulai memasuki masa panen kini layu, busuk, dan mati akibat banjir yang menggenang. Para petani hanya pasrah dan membiarkan tanaman mereka terendam air karena sudah tidak ada cara untuk menyelamatkannya.
Sunardiyono, Kepala Desa Mojodadi, menjelaskan bahwa sekitar 70 hektar tanaman tembakau di desanya mengalami gagal panen akibat terendam banjir.
"Banjir ini terjadi akibat meluapnya air dari Sungai Bengawan Solo, yang debit airnya kini sudah sangat tinggi. Jadi airnya naik ke daerah Mojodadi ini, banjir juga disebabkan karena saluran air yang kurang lancar di antara wilayah Lamongan dan Bojonogero." ungkap Sunardiyono, Rabu (18/12/2024).
Para petani tembakau di Desa Mojodadi harus menanggung kerugian yang sangat besar, mencapai puluhan juta rupiah. Banyak petani yang mengungkapkan kekhawatiran akan masa depan mereka, mengingat gagal panen ini sangat berdampak pada ekonomi keluarga. Mereka berharap agar pemerintah memberikan perhatian khusus kepada nasib petani tembakau yang terdampak bencana ini.(Zulkifli Zakaria/Selvina Apriyanti)
Editor : Iwan Iwe