SURABAYA - Pakar IT Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya menyebut ada celah para hacker mudah meretas Pusat Data Nasional (PDN). Maka adanya evaluasi pengamanan data agar tidak mudah di bobol.
"Pemerintah segera mengevaluasi untuk mengetahui celah keamanan data yang mudah dibobol oleh para hacker," kata Yusrida Muflihah Pakar IT Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, saat dikonfirmasi, Rabu (26/6) siang
Lebih lanjut kata Yusrida akibat peretasan pada Pusat Data Nasional (PDN) yang menyebabkan sejumlah layanan publik terganggu. Karena itu, untuk proses pemulihan ini membutuhkan waktu, tergantung seberapa jauh pelemahan yang terjadi serta jumlah data yang tersimpan.
"Salah satu langka yang dilakukan yaitu, awareness staf dalam menjaga keamanan data, serta peningkatan keamanan server hingga menjaga integrasi firewall untuk keamanan," jelasnya
Baca Juga : Serangan Hacker, Pakar IT: Pemerintah Harus Evaluasi Keamanan PDN
Wanita yang juga Kepala Prodi Sistem dan Teknologi Informasi (SISTEKIN) Untag Surabaya menambahkan di Indonesia mulai banyak bermunculan hacker, namun dari sekian banyak hacker tersebut sering merugikan dan bertujuan mencari keuntungan.
"Saat ini memang bermunculan banyak hacker, tapi banyak merugikan dengan mencari keuntungan sendiri," Pungkasnya
Pada kasus ini, Kemenkominfo menyebut bahwa Pusat Data Nasional (PDN) diserang hacker dengan virus Ransomware Lockbit 3.0 sehingga menyebabkan lumpuhnya sistem data pelayanan publik. (Selvi Wang)
Baca Juga : Armuji Minta KBS Selidiki Munculnya Foto Anies-Cak Imin Muncul di IG
Editor : Bagus Setiawan