LUMAJANG - Tingginya intensitas hujan di gunung Semeru, membuat material abu vulkanik dan piroklastik bercampur air menimbulkan debris flow, yakni aliran lahar dingin. Bahkan fenomena ini tak jarang meninggalkan dampak buruk di kawasan pemukiman melewati aliran sungai.Lahar dingin lebih berbahaya karena antisipasinya yang sulit dipantau.
Peristiwa debris flow lahar dingin ini kembali terjadi di Sungai Leprak, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang pada Jumat(26/01/2024) sore. Dalam kejadian itu, sebuah truk pengangkut pasir terjebak banjir lahar gunung Semeru.
Beruntung, sopir truk berhasil menyelamatkan diri sehingga tidak ada korban jiwa. Banjir lahar dingin ini terjadi setelah kawasan gunung Semeru diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Kejadian ini berawal ketika truk yang hendak keluar dari lokasi tambang pasir, tiba-tiba aliran air sungai makin deras karena bercampur dengan material vulkanik. Kendaraan truk penambang pasir ini akhirnya berhasil dievakuasi setelah ditarik menggunakan kendaraan truk lain, setelah banjir lahar dingin mulai surut.
“Peristiwa banjir lahar dingin ini berbahaya. Kami kerap menghimbau warga di sekitar daerah aliran sungai yang berhulu dari gunung Semeru agar waspada. Potensi banjir lahar dingin yang sulit terpantau, terjadi saat hujan deras di kawasan gunung Semeru,” jelas Kabid Pencegahan dan kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang.(Yongki Nugroho)
Editor : Y. Windarto