GRESIK - Gresik memiliki sejuta pesona, termasuk kuliner khas yang mulai langka, yaitu semanggi, makanan khas Surabaya. Bagi pencinta kuliner, mencoba semanggi di kota ini menjadi pengalaman tak terlupakan.
Para pencinta kuliner dapat menemukan semanggi di sebuah gang kecil di dekat Alon-Alon. Meskipun tidak setiap hari ada penjual, pada akhir pekan, dua pedagang semanggi siap memenuhi permintaan pelanggan.
Salah satu penjual semanggi terkenal adalah Ponati, yang sudah berjualan selama 24 tahun. Ia memulai usahanya dengan menjual semanggi seharga Rp 2.500 per bungkus, hingga kini naik menjadi Rp 13.000.
“Semanggi Bu Ponati ini kalau menurut saya paling enak di Gresik, pernah coba beli ke beberapa tempat cuma ga cocok, lebih cocok disini, mungkin karena Ibunya juga sudah puluhan tahun jualan semanggi ,” ungkap Dyah, seorang penggemar semanggi pada portaljtv.com, Sabtu (26/10/2024).
Ponati berjualan sejak pukul enam hingga sepuluh pagi, pada hari Selasa, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Menariknya, setiap Sabtu dan Minggu, Ponati mempersiapkan lebih banyak semanggi karena tingginya minat pelanggan.
Bahan-bahan untuk membuat semanggi sangat beragam, termasuk kecambah, daun semanggi, telo, bunga turi, ubi, peyek, serta bumbu sambal dan gula merah. Kombinasi ini menciptakan rasa yang khas dan lezat, membuat setiap gigitan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan.
"Ini bisa jadi alternatif sarapan dan makanan sehat karena banyak sayurannya, selain itu makanannya juga enak," ujar Yuli, pelanggan setia Semanggi Ponati.
Dengan usaha semangginya, Ponati mengaku mampu membiayai kehidupan ketiga anaknya. Kerja kerasnya diiringi dengan semangat untuk mempertahankan kuliner khas yang semakin langka ini.
“Saya jualan ini sejak umur 40 tahun, sampai sekarang berarti sudah 24 tahun, Alhamdulillah dari jualan ini kebutuhan anak tercukupi,” ujar Ponati.
Makanan ini bukan hanya sekadar hidangan, tapi juga bagian dari warisan budaya yang patut dilestarikan. Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Gresik, semanggi Ponati adalah alternatif kuliner yang wajib dicoba.(Mohammad Amin/Selvina Apriyanti)
Editor : Iwan Iwe