SAMPANG - Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini menggelar Safari ke Pulau Madura. Di hari pertama, Cagub yang akrab disapa Risma ini mengunjungi Kabupaten Sampang, pada Senin (11/11/2024).
Dalam kunjungan tersebut, Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum At-Taufiq Sampang, KH Khoiron Zaini, secara resmi menyatakan dukungannya kepada Tri Rismaharini dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur.
Dalam pernyataannya, KH Khoiron Zaini mengungkapkan keyakinannya bahwa Tri Rismaharini adalah sosok pemimpin yang mampu membawa perubahan positif dan kemajuan di Jawa Timur.
"Kami melihat Ibu Risma sebagai sosok pemimpin yang bekerja dengan tulus dan fokus pada kesejahteraan rakyat. Pengalaman dan prestasinya selama memimpin Kota Surabaya menjadi bukti nyata kemampuan dan ketulusannya dalam bekerja," ujar KH Khoiron Zaini, di sela acara Aliansi Madura Indonesia Bersholawat Bersama Ibu Tri Rismaharini yang digelar di pondok pesantren tersebut.
Menurut KH Khoiron, kehadiran pemimpin seperti Risma yang peduli pada isu-isu sosial dan pembangunan masyarakat akan sangat dibutuhkan untuk mengatasi tantangan di Jawa Timur ke depan.
Ia menambahkan, kepemimpinan Risma diharapkan dapat memberi solusi dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, terutama bagi masyarakat di pelosok-pelosok Jawa Timur.
Dukungan dari KH Khoiron Zaini ini semakin memperkuat basis dukungan bagi Risma, yang dikenal sebagai tokoh yang banyak diapresiasi atas prestasi dan program-programnya di Surabaya.
Risma sendiri telah mengunjungi sejumlah Tokoh Masyarakat dan
Kyai serta Pemuka Agama di Jawa Timur, dalam rangka berdiskusi dan mencari solusi nyata dari permasalahan dan kebutuhan daerah sesungguhnya.
"Kami mendukung penuh beliau dan mendoakan agar dapat menjalankan amanah dengan baik, membawa berkah dan manfaat bagi masyarakat Jawa Timur," imbuh KH Khoiron Zaini, yang juga menegaskan pentingnya memiliki pemimpin yang peka terhadap kebutuhan rakyat dan masalah umat.
Dukungan dari Pondok Pesantren Miftahul Ulum At-Taufiq menjadi salah satu dukungan penting bagi Tri Rismaharini yang maju sebagai gubernur Jawa Timur.
Di tempat yang sama, KH Imam Buchori Kholil (Ra Imam), cicit ulama besar asal Bangkalan Madura, Syaikhona Kholil, menegaskan bahwa Jawa Timur sangat membutuhkan pemimpin seperti Risma. Ini karena kerja Risma dianggap nyata dan sudah terbukti, baik semasa menjabat wali kota Surabaya maupun Menteri Sosial RI.
"Kita tahu bagaimana pantainya saat itu, di Benowo banjir, kumuhnya Surabaya. Tapi di tangan Bu Risma, Surabaya menjadi rapi, indah, dan bebas dari banjir," kata ketua tim pemenangan pasangan Risma-Gus Hans ini.
Ra Imam juga menyebut penutupan Lokalisasi Dolly, yang dianggap terbesar se-Asia Tenggara. Menurut dia, keberanian Risma, yang didukung oleh doa ulama seluruh Indonesia, merupakan bukti nyata sikap tegas seorang pemimpin.
"Beliau (Risma) adalah orang yang teguh memegang komitmen. Apa pun iming-iming yang datang maupun ancaman, Bu Risma tetap konsisten menutup Dolly. Dan sekarang Dolly telah berubah. Para perempuan yang sebelumnya ada di sana, telah dibina dan diberi keterampilan, sekarang sudah banyak yang mandiri," tutur dia.
Jadi, imbuh Ra Imam, tak perlu mengampanyekan Risma. "Cukup beri tahu saja nama Bu Risma, semua pasti tahu. Beliau itu satu dari tiga wali kota terbaik di dunia (tahun 2014 dan 2015)," tegas dia.
Sementara itu, Ketua Umum Aliansi Madura Bersatu, Baihaqi Akbar, menyampaikan penghargaan terhadap Risma atas peran besarnya dalam mengubah wajah Kota Surabaya.
"Saya tahu persis karena saya tinggal di Surabaya, bagaimana Bu Risma mengubah wajah Surabaya menjadi kota terbersih, kota terindah dan ternyaman," ujar dia.
Baihaqi menuturkan, Risma bukan pemimpin yang hanya bisa bicara, tapi mau turun ke bawah untuk membantu masyarakat. Tak terkecuali dengan komitmen beliau yang akan menjalankan program pendidikan gratis yang di dalamnya juga akan membantu pondok pesantren jika dirinya terpilih menjadi gubernur Jatim mendatang.
"Bu Risma tidak hanya berjanji. Bukan hanya omon-omon seperti kata anak zaman sekarang. Hal itu sudah pernah dia buktikan di Surabaya," pungkasnya. (*)
Editor : M Fakhrurrozi