Hubungan yang penuh drama, bingung status, dan perasaan yang selalu ragu, itu adalah gambaran banyak hubungan yang terjadi di kalangan anak muda saat ini. Di tengah maraknya dating apps dan media sosial, banyak orang yang merasa hubungan zaman sekarang lebih bikin capek hati ketimbang bahagia. Kenapa ya, hubungan anak zaman sekarang jadi bikin capek hati? Salah satunya karena "red flag" yang muncul, dan banyak orang yang lebih memilih untuk mengabaikan tanda-tanda peringatan itu.
Red flag dalam hubungan adalah tanda-tanda awal yang menunjukkan kalau hubungan tersebut tidak sehat. Ini bisa datang dalam berbagai bentuk, mulai dari perilaku pasangan yang tidak konsisten, hingga sikap yang merugikan secara emosional. Misalnya, ketidakmauan pasangan untuk berkomunikasi terbuka, cemburu berlebihan yang mengarah ke kontrol, atau selalu bermain sebagai korban meskipun mereka yang bersalah (playing victim). Ini adalah tanda-tanda yang harus diwaspadai sejak dini, karena meskipun hubungan ini terlihat menyenangkan di permukaan, semakin lama, perasaan yang muncul bisa sangat merusak.
Terkadang, red flag ini diperburuk dengan normalisasi perilaku toxic dalam media sosial. Banyak konten yang mempropagandakan hubungan penuh drama, seperti gaslighting dan ghosting, yang justru dianggap sebagai bagian dari realitas cinta. Fenomena seperti ini tidak hanya merusak pandangan kita tentang apa yang seharusnya terjadi dalam sebuah hubungan, tetapi juga membuat kita menganggap bahwa sikap manipulatif atau tidak konsisten adalah hal yang biasa. Banyak orang, terutama di kalangan Gen Z, yang terjebak dalam pola hubungan yang tidak sehat karena melihatnya di media sosial sebagai sesuatu yang “normal”.
Namun, tentu saja, hubungan yang penuh red flag tidak hanya menyebabkan drama semata. Efek psikologisnya bisa sangat merusak batin. Misalnya, hubungan semacam ini bisa membuat seseorang merasa rendah diri atau bahkan meragukan nilai dirinya. Saat pasangan tidak pernah memberi kejelasan atau selalu playing victim, kita sering kali merasa seperti tidak cukup baik, dan itu bisa menurunkan kepercayaan diri kita.
Tidak jarang, hubungan yang penuh drama dan ketidakjelasan membuat seseorang merasa cemas dan terus-menerus overthinking. Stres dan kelelahan emosional pun menjadi bagian dari keseharian. Akhirnya, seseorang bisa merasa trauma dan sulit untuk mempercayai hubungan berikutnya, atau bahkan menghindari hubungan yang lebih serius sama sekali karena takut terluka lagi.
Pada akhirnya, hubungan yang sehat seharusnya membuat kita merasa bahagia, dihargai, dan tumbuh bersama. Jika sebuah hubungan malah membuatmu merasa bingung, tertekan, atau lelah, itu adalah pertanda bahwa sudah saatnya untuk mengevaluasi ulang. Kamu berhak untuk mendapatkan hubungan yang penuh dengan kejelasan dan cinta yang tulus, bukan yang penuh dengan kebingungannya. Jangan biarkan dirimu terjebak dalam hubungan yang menguras emosimu. Red flag bukanlah sekadar drama, tapi peringatan untuk kamu introspeksi diri dan melindungi perasaanmu. Ingat, cinta yang sehat dimulai dari diri sendiri dan batasan yang jelas.
Editor : M Fakhrurrozi