JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) segera dilantik menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang sekaligus Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (21/2/2024). Dia menggantikan Hadi Tjahjanto yang akan menggantikan posisi Mahfud MD sebagai Menkopolhukam. Mahfud mundur karena ikut bertarung dalam Pilpres 2024, bersanding dengan Capres Ganjar Pranowo.
Dengan demikian, AHY akan menjabat sebagai menteri selama sekira delapan bulan. Ini akan menjadi jabatan sipil pertama AHY sejak mundur dari tentara dengan pangkat terakhir Mayor Infanteri pada 2017. Ketika itu, AHY menanggalkan seragam militernya karena mencalonkan diri sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Berikut profil AHY:
AHY merupakan putra sulung dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan almarhumah Kristiani Herawati (Ani Yuhdhoyono). Adiknya, Eddie Baskoro Yuhdhoyono telah lebih dulu menjalani karir politik di Partai Demokrat, partai yang dibesarkan oleh ayahnya.
Baca Juga : Ribuan Massa Sambut SBY dan AHY Kampanye Partai Demokrat di Lumajang
AHY menjadi Ketua Umum Partai Demokrat sejak 2020. Masuknya AHY ke kabinet sekaligus mengakhiri puasa kekuasaan Partai Demokrat sejak 2014. Hal tersebut tidak mengherankan karena Partai Demokrat telah menyeberang dari barisan oposisi pemerintahan Jokowi sejak bergabung ke koalisi Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, kandidat yang didukung Jokowi. Demokrat bergabung ke koalisi tersebut setelah gagal menjadi Cawapres mendampingi Anies Baswedan.
AHY lahir di Bandung, 10 Agustus 1978. AHY menghabiskan masa kecil dan bersekolah dengan berpindah-pindah kota karena mengikuti daerah yang menjadi tempat tugas SBY yang sebelum menjadi presiden merupakan seorang tentara. Dia menghabiskan masa kecilnya di Bandung, Timor Timur, Jakarta, sampai dengan Amerika Serikat.
AHY bersekolah SD di Timor Timur kemudian berpindah ke SD Kuntum Wijaya Kusuma, di Jakarta Timur pada 1984 hingga 1988. AHY pindah lagi ke David J. Brewer School, Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat, hingga 1991. Kemudian melanjutkan ke SMPN 5 Bandung dan SMPN 20 Jakarta Timur. Pada 1994, AHY menempuh pendidikan SMA Taruna Nusantara di Magelang, Jawa Tengah. Itu adalah sekolah unggulan berlandaskan nilai-nilai militer.
Baca Juga : Menang di Pacitan, Prabowo Temui SBY di Museum dan Galeri SBY-Ani
Seperti ayahnnya, AHY lantas mengambil jalan hidup menjadi tentara. Sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah dengan landasan militer. Dia masuk Akademi Militer (Akmil) pada 1997. Pada 2000, AHY lulus dengan dua penghargaan, yaitu Adhi Makayasa (lulusan terbaik) dan Tri Sakti Wiratama (prestasi tertinggi dengan penilaian gabungan dari mental, fisik, dan kecerdasan intelektual).
AHY melanjutkan pendidikan militernya di Pendidikan Dasar Infanteri TNI AD dan Kursus Combat Intel pada 2001 serta Pendidikan Operasi Lintas Udara (Airborne Operations Course) Army Infantry School pada 2002. Setelah itu, dia ditempatkan sebagai Komandan Tim Khusus dari Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/ Tengkorak dalam operasi pemulihan keamanan di Aceh pada 2002. Kemudian, dia memegang tongkat komando sebagai Komandan Peleton Rifle Platoon, Batalyon Infanteri 305, Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) pada 2002 hingga 2004, dan Kostrad Pasi-2/OPS Batalyon Infantri 305 pada 2004 hingga 2007.
Pada 8 Juli 2005, dia menikah dengan Annisa Larasati Pohan, artis dan putri dari Aulia Pohan, Deputi Gubernur Bank Indonesia yang menjabat pada 1999. AHY dan Annisa dikaruniai satu orang anak, yaitu Almira Tunggadewi Yudhoyono. Kemudian, AHY dipindahtugaskan misi perdamaian PBB di Lebanon untuk ditugaskan menjadi perwira seksi operasi kontingen Garuda XXIII-A di perbatasan Lebanon dan Israel pada 2006.
Baca Juga : Prabowo Jadi Presiden, AHY Bakal Dapat Jabatan Strategis
Sepulang dari Lebanon, pada 2026, dia melanjutkan pendidikan magister ilmu strategi di Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura pada 2006. Pada 2007, dia menjadi Komandan Kompi dari Yonif Linud 305/ Brigif Linud 17/Divif 1/Kostrad hingga 2009. Pada tahun yang sama, AHY juga menjabat sebagai instruktur untuk pasukan penjaga perdamaian Indonesia dalam kontingen Garuda XXIII-B and XXIII-C hingga 2008. Selain itu, dia juga menjadi petugas operasi darat G-3 dalam program Exercise COBRA GOLD dari US PACOM di Thailand pada 2008.
AHY kemudian menyelesaikan pendidikan Master in Public Administration di John F. Kennedy School of Government, Harvard University, Amerika Serikat pada 2010. Setelahnya, dia berhasil menyelesaikan pendidikan militer di US Army Advanced Officer School, Fort Benning, Amerika Serikat pada 2011. Dia lantas menjadi Kepala Seksi Operasi di Brigade Infanteri Lintas Udara 17, Komando Cadangan Strategis (Kostrad) selama 2011 hingga 2013. AHY kemudian diangkat menjadi dosen program magister di Sekolah Manajemen Pertahanan, Universitas Pertahanan Indonesia, hingga 2014. Setahun kemudian, AHY menempuh pendidikan di George Herbert Walker School of Business and Technology, Webster University, Amerika Serikat. Pada waktu yang sama, dia menempuh kembali pendidikan militernya di US Army Command and General Staff College, Fort Leavenworth, Amerika Serikat. Sepulangnya dari Negeri Paman Sam, dia menjadi Komandan Batalyon Infanteri Yonif Mekanis 203.
Pada September 2016, AHY memutuskan mengundurkan diri dari militer dengan jabatan terakhir sebagai Mayor Infanteri. Dia mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta. Bertarung melawan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama, AHY gagal di putaran pertama. (sof)
Editor : Sofyan Hendra