Federasi Bola Basket Internasional, atau FIBA memilih dua wasit basket 3x3 perempuan dari Indonesia, untuk mengikuti penataran menjadi wasit internasional. Ini menjadi kebanggan tersendiri, karena satu dari dua yang terpilih adalah wasit dari Jawa Timur. Ia adalah Septiana Dwi Putri, wasit muda umur 25 tahun asal Nganjuk Jawa Timur.
Seperti inilah aksi Septiana Dwi Putri, saat memimpin pertandingan basket 3x3. Video yang diambil dari akun resmi IBL Indonesia ini menunjukkan kepiawaiannya dalam memimpin pertandingan. Namun siapa sangka, dibalik ketangkasannya memimpin, ia ternyata adalah putri daerah asli Nganjuk Jawa Timur.
Jam terbang dan keprofesionalannya, kini akan diuji. Sebab, Septiana menjadi satu dari dua orang wasit basket 3x3 asal Indonesia, yang terpilih untuk mengikuti penataran lisensi wasit internasional dari FIBA, yang dalam waktu dekat akan digelar di China. Menariknya, penataran lisensi wasit 3x3 ini gratis alias seluruhnya ditanggung oleh FIBA.
Saat ditemui, Septiana menjelaskan proses awal ia terpilih. Yakni berawal dari seleksi penataran wasit 3x3 di tingkat basic. Kemudian naik lagi ke nasional. Saat di level nasional ia diberi kesempatan untuk bertugas di event-event nasional. Saat memimpin event basket 3x3 tingkat nasional itulah, Septiana ternyata dipantau dari Supervisor Pro Chief FIBA.
Persaingan dengan para wasit perempuan di Indonesia, diakui Septiana cukup ketat. Beruntung, ternyata Septiana dan seorang rekannya dari Bali yang terpilih, mewakili Indonesia mengikuti penataran wasit 3x3 yang di selenggarakan FIBA di China. Ia bahkan sudah mempersiapkan segalanya, salah satunya adalah memperlancar bahasa Inggris dan aturan terbaru basket 3x3.
“alhamdulillah saya terpilih menjadi peserta penataran menjadi wasit Internasional, semoga ini menjadi jalan untuk meningkatkan kemampuan perwasitan”. ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Perbasi Jatim, Grace Evi Ekawati mengaku bangga dengan pencapaian wasit Jawa Timur, yang terpilih FIBA mengikuti penataran wasit Internasional di negara China. Ia memberi pesan, agar Septiana bekerja keras, agar bisa lulus dalam penataran Internasional itu. Evi juga menekankan pada para wasit-wasit perempuan di Jawa Timur, untuk benar-benar berusaha menjadi yang terbaik. Karena jika dilihat, kesempatan perempuan menjadi wasit basket Internasional cukup besar.
Meski masih berumur 25 tahun, Septiana mempunyai jam terbang tinggi sebagai wasit. Dia pernah memimpin pertandingan nasional, seperti kompetisi Indonesia Basketball League seri Surabaya.
Reporter : Nanda Andrianta