LUMAJANG - Aktivitas Gunung Semeru terus meningkat dengan catatan 15 kali erupsi dalam sehari. Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Sawur, kolom abu dari erupsi Semeru mencapai ketinggian antara 300 hingga 1.000 meter di atas kawah Jonggring Saloko, mengarah ke barat daya.
Rabu pagi (12/11/2024), detik-detik erupsi berhasil terekam kamera CCTV di Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.
PVMBG juga mencatat adanya peningkatan aktivitas kegempaan di Gunung Semeru, meliputi 90 kali gempa letusan dengan amplitudo antara 10 hingga 23 milimeter, dan durasi sekitar 49 hingga 189 detik.
Selain itu, terdeteksi pula 8 kali guguran, 17 kali hembusan, dan 5 kali gempa tektonik jauh, yang menandakan kondisi vulkanik yang aktif di gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.
Baca Juga : Nekat Seberangi Aliran Lahar Semeru, Warga Desa Jugosari Terpaksa Bertaruh Nyawa
Kepala BPBD Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat adanya potensi erupsi susulan dan curah hujan tinggi yang bisa memicu banjir lahar.
“Jadi untuk hari ini status Gunung Semeru masih berada di level 2, memang dari himbauan pos pantau meminta untuk masyarakat agar tidak ada aktivitas di radius 13 km dari puncak,” ungkap Patria.
Ia menambahkan, "Berdasarkan pemantauan sejak tadi malam sampai pagi hari ini, kurang lebih ada 15 kali letusan dengan kisaran ketinggian antara 300-1.000 meter. Untuk itu kita tetap harus waspada apalagi sekarang sudah masuk ke musim penghujan, yang kemungkinan banjir yang datang dengan tiba-tiba adalah banjir lahar,” katanya.
Baca Juga : Dampak Banjir Lahar Gunung Semeru, Jembatan Gantung Kali Regoyo Putus
Saat ini, status Gunung Semeru berada di Level II atau Waspada. Berdasarkan rekomendasi PVMBG, warga dilarang melakukan aktivitas di radius 13 kilometer dari puncak. (Yongki Nugroho/Dhelfia Ayu)
Editor : Iwan Iwe