NGAWI - Pemerintah Kabupaten Ngawi memastikan stok beras di wilayahnya aman pasca musim panen kedua tahun 2025. Saat ini, produksi beras mencapai sekitar 86 ribu ton, sementara kebutuhan konsumsi masyarakat hanya sekitar 8 ribu ton per bulan.
Kondisi stok beras di pasaran terbilang melimpah. Terlebih, baru sekitar 80 persen petani yang melakukan panen, sehingga ketersediaan beras dipastikan mencukupi. Meski begitu, harga beras cenderung naik mengikuti penyesuaian Harga Pembelian Pemerintah (HPP) terhadap gabah kering panen (GKP).
Di Pasar Besar Ngawi, pedagang beras mengaku pasokan masih aman. Sutiyem, salah satu pedagang, mengatakan setiap hari dirinya menjual hampir dua kwintal beras berbagai jenis, baik premium maupun medium. Pasokan didatangkan dari sejumlah sales, dan jika stok habis, ia bekerja sama dengan pedagang lain untuk menjaga ketersediaan.
“Stok aman, hanya harga yang naik sedikit,” ujarnya.
Baca Juga : Bulog Banyuwangi Pastikan Stok Beras Untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran Aman
Kepala Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ngawi, Dwi Rahayu Puspitaningrum, menjelaskan bahwa kebutuhan konsumsi beras di Ngawi hanya sekitar 2.000–2.100 ton per minggu. Dengan produksi 86 ribu ton dari panen kedua, stok beras dipastikan berlimpah bahkan sebagian dikirim ke daerah lain.
Meski stok aman, Pemkab Ngawi mengimbau masyarakat untuk menghindari pemborosan pangan sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah pusat. (ito)
Editor : JTV Madiun