SURABAYA - Polda Jawa Timur terus mendalami kasus penembakan Muarah, relawan Prabowo-Gibran oleh Orang tak dikenal (OTK) di Sampang, Madura. Hingga hari ini, Polda Jatim telah memeriksa 13 saksi dan melakukan olah TKP. Hasilnya, diduga pelaku menggunakan senjata api kaliber 22.
"Analisa sementara dari Bidlabfor, senjata yang dipakai pelaku ini kaliber 22, bisa senjata semacam atau sejenis revolver. Bisa rakitan, pistol juga ada kaliber 22," kata Imam Sugianto, Kapolda Jatim kepada awak media di Mapolda, Sabtu (30/12/2023).
Mantan Kapolres Surabaya Timur ini belum bisa memastikan jenis senjata api karena tidak ditemukan selongsong peluru di TKP.
"Namun di TKP tidak ditemukan selongsong dan yang ditemukan adalah anak pelurunya," ucapnya.
Imam menambahkan pihaknya sudah menemukan petunjuk pelaku penembakan tersebut.
"Berdasarkan hasil analisa digital yang telah dikirim ke Mabes Polri, sudah ada petunjuk siapa pelakunya. Saat ini sedang dikembangkan oleh Dirkrimum dan jajaran," tambahnya.
Imam berharap dalam waktu dekat pihaknya bisa segera menangkap pelaku penembakan Muarah. Ia menargetkan, OTK itu akan dibekuk di awal 2024.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa terungkap dengan baik, kemudian di awal Januari [2024] mudah-mudahan tersangka sudah bisa ditetapkan," pungkasnya.
Sebelumnya, Muarah (49), relawan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Kecamatan Banyuates, Sampang, ditembak orang tak dikenal (OTK) saat sedang berbincang sembari ngopi bersama temannya di depan sebuah toko, Jumat (22/12/2023) pagi.
Ketika itu, dua orang mengendarai sepeda motor Yamaha Nmax, berperawakan kekar dengan penutup wajah dan memakai helm menembak sebanyak dua kali ke tubuh Muarah. Hingga saat ini, Muarah masih menjalani perawatan di RSUD dr Soetomo Surabaya.(Bagus Setiawan)
Editor : M Fakhrurrozi