SAMPANG - Aksi demonstrasi penolakan penundaan pemilihan kepala desa di Kabupaten Sampang berakhir ricuh. Massa yang tak terkendali melakukan perusakan sejumlah fasilitas umum di kawasan Alun-Alun Trunojoyo, yang lokasinya berseberangan dengan Kantor DPRD Sampang.
Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kini tengah melakukan pendataan atas kerusakan tersebut. Kepala DLH Perumahan dan Permukiman Sampang, Faisol Ansori, menyayangkan tindakan anarkistis yang merusak fasilitas publik.
Menurut Faisol, kerusakan paling parah terjadi pada lampu akrilik neon box bertuliskan “Alun-Alun Trunojoyo” yang rusak hingga 80 persen. Selain itu, pagar di sekitar patung Kerapan Sapi patah, sejumlah lampu taman hilang, dan kursi taman copot meski sebelumnya telah dikunci menggunakan rantai dan baut.
“Petugas juga menemukan banyak fasilitas lain yang hilang dan rusak parah. Saat ini kami melakukan pendataan sekaligus pembersihan sisa material di lokasi,” ujar Faisol.
Selain mendata kerusakan, petugas DLH juga mematikan jaringan listrik di area alun-alun untuk menghindari risiko kebakaran atau korsleting.
Sebelumnya, aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Sampang sempat memanas setelah massa dilarang masuk ke area gedung dewan. Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan, namun massa tetap bertahan hingga akhirnya sebagian melakukan perusakan di kawasan alun-alun. (Ali Muhdor/Nevenia)
Editor : M Fakhrurrozi



















